Hagia Sophia

12 November 2025

Kematian Maradona Diduga Tak Wajar, Dokter dan Perawat Terancam Penjara 25 Tahun

Foto: Philipp Schmidli/Getty Images

Pengadilan San Isidro di pinggiran Buenos Aires pada hari Rabu mengumumkan bahwa tujuh profesional kesehatan yang dituduh lalai dalam kematian legenda sepak bola Diego Maradona akan menjalani persidangan baru.

Diberitakan ESPN, kasus kelalaian ini menuduh tim medis Maradona gagal memberikan perawatan yang memadai dalam beberapa minggu menjelang kematiannya, hampir lima tahun lalu. Maradona meninggal pada usia 60 tahun akibat serangan jantung pada 25 November 2020, saat sedang memulihkan diri dari operasi pembekuan darah di otak.

Kasus ini menyoroti peran sentral ahli bedah saraf Leonardo Luque, yang merupakan dokter pribadi Maradona selama empat tahun terakhir hidupnya. Luque adalah dokter yang melakukan operasi pengangkatan bekuan darah dari otak Maradona hanya beberapa minggu sebelum kematiannya.

Dokter-perawat yang diduga berperan di kematian Maradona

Kasus ini menyoroti peran sentral ahli bedah saraf Leonardo Luque, yang merupakan dokter pribadi Maradona selama empat tahun terakhir hidupnya. Luque adalah dokter yang melakukan operasi pengangkatan bekuan darah dari otak Maradona hanya beberapa minggu sebelum kematiannya.

Selain Luque, enam profesional kesehatan lain yang akan diadili adalah:
  • Agustina Cosachov (Psikiater): Yang meresepkan obat-obatan yang dikonsumsi Maradona hingga ia meninggal.
  • Carlos Díaz (Psikolog).
  • Nancy Forlini (Koordinator perusahaan medis): Bertanggung jawab atas perawatan Maradona selama rawat inap di rumah.
  • Mariano Perroni (Perwakilan perusahaan perawat): Mewakili penyedia layanan perawat.
  • Dr. Pedro Di Spagna (Dokter): Yang memantau perawatan Maradona.
  • Ricardo Almirón (Perawat).
Para terdakwa ini menyangkal semua tuduhan, tetapi mereka didakwa dengan pembunuhan bersalah (culpable homicide), tuduhan yang menyiratkan kesadaran akan risiko dari tindakan sembrono. Tiga hakim akan memutuskan nasib mereka, dengan hukuman penjara maksimal 25 tahun bagi yang terbukti bersalah.

Didakwa Lalai dan Abai

Jaksa penuntut, Patricio Ferrari, menegaskan bahwa para profesional tersebut tidak memberikan perawatan medis yang memadai.

Ferrari menyatakan bahwa Maradona dibawa ke rumah di Tigre antara 11-25 November 2020 tanpa berada dalam "penggunaan penuh kemampuan mentalnya" untuk memutuskan rawat inap di rumah.

"Setelah mengutuknya pada pengabaian di rumah itu... mereka dengan sengaja dan kejam memutuskan bahwa dia harus mati," ujar Jaksa Ferrari, yang juga menunjukkan foto Maradona terbaring di tempat tidur dengan perut bengkak sebagai bukti.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kematian Maradona Disebut Tak Wajar, 7 Dokter-Perawat Terancam Penjara 25 Tahun"