detikcom |
Kasus harian COVID-19 Indonesia terpantau fluktuatif meski totalnya jauh lebih rendah dibandingkan gelombang Omicron akibat BA.2. Terakhir, per Minggu, ada 2.764 kasus baru, dibarengi total kasus aktif yang terus berkurang, kini menjadi 41.814 pasien.
Meski begitu, di beberapa negara, misalnya Rusia, lonjakan kasus COVID-19 tetap dilaporkan. Bahkan, lebih dari 50 ribu per hari sejak 2 September. Kabar baiknya, angka kematian akibat COVID-19 di hampir banyak negara terpantau rendah.
Hal tersebut diyakini karena banyak negara sudah merampungkan vaksinasi COVID-19 lengkap di atas 50 persen.
Menurut Guru Besar Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Amin Soebandrio, mutasi virus Corona kali ini menjadi kabar baik. Karakteristik virus di sejumlah mutasi baru tampaknya semakin melemah.
"Walaupun virus itu terus bermutasi tapi sebagian besar mutasi itu justru membuat virusnya tambah lemah," kata Prof Amin dalam konferensi virtual di channel Youtube BNPB, dikutip Minggu (4/9/2022).
Menurutnya, hanya 4-6 persen dari total mutasi virus Corona yang berhasil beradaptasi dengan lingkungan.
"Artinya (4-5 persen) ini lebih bisa menyesuaikan diri terhadap tekanan lingkungannya baik itu obat ataupun antibodi dan sebagainya," ucapnya.
"Nah, yang 4-5 persen itu yang harus kita hadapi. Kita harapkan walaupun masih bermunculan beberapa varian-varian yang cukup mengkhawatirkan tapi kita harapkan dengan rentang waktu tertentu semakin lama justru akan semakin menurun baik kemampuan menularnya maupun virulensinya," jelasnya.
Prof Amin berpesan agar masyarakat tetap mendapatkan vaksinasi COVID-19 booster atau dosis ketiga untuk memperkuat kekebalan imunitas tubuh yang mungkin memudar pasca enam bulan disuntik.
"Manfaat vaksinasi itu yang harus dipahami oleh semua pihak ya. Sekali lagi, sekecil apapun kekebalan atau antibodi itu sudah bermanfaat tentunya kita bermanfaat," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Alasan Virus COVID-19 Disebut Mulai Melemah Menurut Pakar UI"