detikcom |
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai sudah boleh dicabut akhir September menyusul tren COVID-19 yang kian membaik. Epidemiolog Pandu Riono bahkan memperkirakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencabut status pandemi selambatnya tahun ini.
"Saya kira kalau prediksinya di depan mata, tidak mungkin tahun depan, lebih pasti tahun ini. Tidak tahu apakah itu antara Oktober, November, Desember," sebutnya saat dihubungi detikcom Selasa (20/9/2022).
Usulan ini disebutnya sudah disampaikan ke pemerintah, tetapi belum ada kepastian kapan perkiraan PPKM akan dicabut. "Saya sudah usul kemarin, tetapi tetap keputusan terakhir urusan politik, walapun dalam data epidemiolog atas dasar kondisinya sudah dinyatakan aman," sambung Pandu.
Meski PPKM bisa segera dicabut, Pandu mewanti-wanti pelonggaran protokol kesehatan seperti memakai masker tetap perlu diperketat. Masker ditekankan bukan hanya mencegah infeksi COVID-19, tetapi banyak penyakit menular lainnya.
Sementara menanggapi kebijakan Singapura yang tak lagi mewajibkan vaksin COVID-19, Pandu menyebut angka booster Indonesia masih tertinggal jauh dari target sasaran. Kemungkinan kebijakan serupa baru bisa diterapkan jika angka booster sudah tinggi.
"Cuma hanya sampai dosis tiga saja kok, dosis empat saya rasa nggak perlu," kata dia.
Pandu meyakini Indonesia bebas dari risiko lonjakan kasus COVID-19 jika muncul varian baru, berkaca dari tren yang terjadi selama BA.4 dan BA.5 diidentifikasi di Indonesia.
"Selama antibodi kita tinggi, sama seperti Juli lalu, meskipun ada varian baru, tetap saja angka kematian dan rawat inap rendah," terangnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ini Alasan Ahli UI Yakin Banget PPKM Bisa Dicabut September"