Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages |
Kerongkongan atau esofagus adalah tabung otot berongga yang bertanggung jawab untuk memindahkan makanan dari tenggorokan ke perut. Bila ia sudah terkontaminasi oleh sel-sel abnormal penyebab kanker, akan muncul tanda-tanda kanker esofagus sehingga mendorong pengidapnya untuk melaporkan kondisi tersebut ke dokter.
Dikutip dari WebMD, ada dua jenis utama kanker esofagus berdasarkan penyebab dan letak pertumbuhan sel kanker, yaitu karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma.
Karsinoma sel skuamosa muncul dari lapisan mukosa (bagian dalam kerongkongan) dan dapat menyebar di sepanjang kerongkongan. Sementara itu, adenokarsinoma adalah jenis kanker yang berkembang dari sel-sel kelenjar di kerongkongan bagian bawah dekat perut (lower thoracic oesophagus).
Peneliti sendiri belum bisa memastikan pemicu dari sel-sel kanker tersebut. Namun, mereka percaya bahwa beberapa faktor risiko, seperti kebiasaan merokok atau pecandu alkohol, dapat menyebabkan kanker esofagus melalui kerusakan DNA di jaringan kerongkongan.
Tanda-tanda Kanker Esofagus
Melalui laman American Cancer Society, sebagian besar kanker kerongkongan atau esofagus tidak menimbulkan gejala sampai mencapai stadium lanjut. Ketika sudah mencapai tahap tersebut, sayangnya kanker jadi lebih sulit diobati.
Tanda-tanda kanker esofagus yang paling umum adalah:
1. Kesulitan Menelan
Tanda kanker esofagus yang paling umum adalah masalah menelan (disfagia). Hal tersebut bisa berupa perasaan tidak nyaman, seperti makanan tersangkut di tenggorokan atau dada bahkan meningkatkan risiko tersedak.
Pada tahap awal mungkin orang belum sadar karena kondisinya cukup ringan dan dianggap enteng. Namun, tanda ini dapat memburuk seiring waktu ketika kanker menyebar sehingga rongga kerongkongan kian mengecil.
Selain itu, disfagia bisa menimbulkan masalah kesehatan lain, seperti nyeri saat menelan (odynophagia). Nyeri dapat dirasakan beberapa detik setelah menelan karena makanan tersendat oleh sel kanker di kerongkongan.
Lambat laun pengidapnya akan mengganti pola makan dengan mengonsumsi hidangan yang lembut dan lebih cair supaya memudahkan makanan bergerak melalui kerongkongan. Akibatnya, beberapa orang mengeluh karena memproduksi banyak ludah atau tekstur air liurnya berubah jadi kental.
2. Sakit Dada
Walaupun tanda ini kerap kali disebabkan oleh penyakit nonkanker, pengidap kanker esofagus punya kemungkinan besar merasakan nyeri atau rasa terbakar di bagian tengah dada. Rasa ini semakin tajam saat menelan makanan padat.
3. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan mungkin jadi kabar baik bagi beberapa orang, namun tidak dengan pengidap kanker esofagus. Masalah menelan membuat mereka tidak mempunyai selera atau keinginan untuk menyantap makanan sehingga berdampak pada penurunan berat badan dan metabolisme tubuh.
4. Suara Serak dan Batuk Kronis
Perkembangan yang signifikan dari tumor ganas pemicu kanker esofagus dapat merusak saraf laring dan mengganggu impuls saraf ke kotak suara. Akibatnya, suara jadi serak dan batuk tidak kunjung sembuh.
5. Pendarahan dan Anemia
Tanda lain dari kanker esofagus adalah pendarahan di kerongkongan. Bila tidak segera diobati, darah ini kemudian mengalir ke saluran pencernaan dan berakibat pada perubahan warna tinja (feses) menjadi hitam.
Seiring waktu, kehilangan darah dalam jumlah banyak bisa memunculkan penyakit baru, misalnya anemia. Tak heran pengidap kanker gampang lelah dan lemas di tengah aktivitasnya.
Selain kelima kondisi di atas, muntah dan sakit pada tulang belakang pun termasuk tanda-tanda kanker esofagus. Oleh karenanya, penting untuk mengontrol kesehatan secara berkala di layanan medis terdekat, terutama bagi kaum lansia di atas 55 tahun.
Sebab, kasus kanker esofagus sering ditemukan pada kelompok usia tersebut. Hanya 15 persen temuan penyakit ini pada umur yang lebih muda.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "5 Tanda-tanda Kanker Esofagus, Sulit Menelan hingga Perdarahan"