Foto: Getty Images/iStockphoto/BongkarnThanyakij |
Warga Twitter kini heboh memperdebatkan perlu atau tidak dokter menanyakan status pernikahan pasien. Banyak yang merasa tidak nyaman dengan pertanyaan tersebut, namun tak sedikit yang memaklumi pertanyaan tersebut merupakan bagian dari prosedur diagnosis.
Spesialis kebidanan dan kandungan dr Dinda Derdameisya, SpOG menjelaskan pertanyaan tersebut sebenarnya bertujuan melihat apakah pasien aktif secara seksual atau tidak. Sebab untuk pemeriksaan dan diagnosis, dokter perlu mengetahui kondisi seksual pasien.
Problemnya, status aktivitas seksual pasien kerap kali tidak terwakili oleh status pernikahan. Gampangnya, ada juga yang sudah aktif secara seksual meski tidak atau belum menikah, dan tentunya penanganannya akan berbeda dengan yang belum aktif secara seksual.
Untuk itu, alih-alih menanyakan status pernikahan pasien, dr Dinda memilih langsung menanyakan keaktifan seksual pasien. Dengan begitu, ia bisa mengetahui apakah pasien aktif secara seksual atau tidak, tanpa melihat pasien tersebut sudah menikah atau belum.
"Saya akan lebih menanyakan apakah aktif secara seksual atau tidak. Tapi kembali lagi, semua data pencatatan di rumah sakit, ya menikah atau tidak menikah. Tapi saya pribadi, bukan nanya nona atau nyonya lagi. Saya akan menanyakan 'sexually active' atau tidak," ungkapnya pada detikcom, Kamis (6/10/2022).
"Banyak orang tersinggung kalau ditanya status pernikahannya, saya biasa langsung straight forward, tapi tidak membuat pasien merasa tidak nyaman. Saya menanyakan langsung saja karena memang pertanyaan itu sangat penting untuk pemeriksaan saya," imbuh dr Dinda.
Namun ia menambahkan, setiap dokter mungkin punya kebiasaan yang berbeda dalam mencari tahu keaktifan seksual pasien. Juga pada beberapa kondisi, pihak rumah sakit memang meminta dokter untuk menanyakan status pernikahan pasien, tak lain terkait keperluan data.
"Kalau person in person, dokter dengan pasien, saya lebih nyaman menanyakan sexually active atau tidak. Tapi saya rasa nggak semua obgyn begitu jadi nggak bisa disamaratakan," beber dr Dinda.
"Cuma mungkin atas dasar kesopanan, dokter menanyakan sudah menikah atau belum dibandingkan aktif secara seksual. Itu tergantung dari penerima pertanyaan. Karena kan status sosial orang beda-beda ya. Tergantung sebenarnya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kenapa Obgyn Harus 'Kepo' soal Aktivitas Seks Pasien? Ternyata Ini Alasannya"