Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim |
Sebanyak 127 orang tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Dilaporkan 180 orang masih dalam perawatan di rumah sakit.
Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta mengungkap penyebab para korban meninggal dunia adalah kekurangan oksigen akibat penumpukkan massa.
"Terjadi penumpukan di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen," kata Nico saat memberikan keterangan di Mapolres Malang, dikutip dari detikJatim, Minggu (2/10/2022).
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, kekurangan oksigen akan menyebabkan hipoksemia. Kondisi ini membuat penurunan kadar oksigen dalam darah yang menyebabkan sakit kepala, kesulitan bernapas, sampai kulit mengalami kebiruan. Tergantung pada tingkat keparahan dan durasi, hipoksemia dapat menyebabkan gejala ringan sampai menyebabkan kematian.
Ada beberapa respons yang akan dialami tubuh saat kekurangan oksigen, yakni:
- 30-180 detik: tubuh mulai kehilangan kesadaran
- 1 menit: sel-sel otak mulai mati
- 3 menit: neuron akan mengalami kerusakan yang lebih luas dan kerusakan otak parah akan terjadi
- 10 menit: meski tetap hidup, kerusakan otak jangka panjang tak bisa dihindari
- 15 menit: kelangsungan hidup menjadi hampir mustahil
Sebagian besar kasus kekurangan oksigen memiliki penyebab langsung dan jelas. Seseorang berisiko kekurangan oksigen dalam beberapa keadaan, termasuk:
- Henti jantung atau henti pernapasan karena kecelakaan, stroke, dan peristiwa serupa
- Tenggelam
- Tersedak
- Artimia jantung
- Terlalu banyak menghirup karbon dioksida
- Tekanan darah sangat rendah
- Keracunan, termasuk overdosis obat
- Cedera terkait kelahiran pada bayi baru lahir
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Penyebab 127 Tewas di Kanjuruhan, Ini Efek Fatal Kurang Oksigen"