Hagia Sophia

29 November 2022

Merasa Kesepian Sama dengan Mematikannya dengan Kebiasaan Merokok 15 Batang Sehari

Foto: Istock

Sebuah studi menemukan bahwa kesepian tak lagi bisa dianggap sepele. Merasa kesepian ternyata sama mematikannya dengan kebiasaan merokok 15 batang sehari.

Kesepian adalah masalah besar yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan fisik, masalah psikologis, dan masalah sosial. Sayangnya, kesepian tampaknya menjadi epidemi yang berkembang.

Para peneliti telah menemukan bahwa kesepian sama mematikannya dengan merokok 15 batang per hari. Orang yang kesepian 50 persen lebih mungkin meninggal sebelum waktunya dibandingkan mereka yang memiliki hubungan sosial yang sehat.

Peneliti menemukan perasaan kesepian memicu aktivitas di beberapa bagian otak yang menyebabkan rasa sakit secara fisik. Saat merasa kesepian, tubuh mengirimkan sinyal pada otak bahwa terdapat ancaman untuk bertahan hidup.

"Pada kesepian kronis, kadar hormon stres kortisol melonjak lebih tinggi di pagi hari daripada mereka yang terhubung secara sosial," kata ahli bedah syaraf Sanjay Gupta kepada CNN.

Selain itu University of California San Francisco menemukan bahwa menyendiri dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari. Sekitar 59 persen lebih sulit melakukan aktivitas sehari-hari seperti menaiki tangga atau berjalan.

Isolasi sosial dan kesepian juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan otak dan telah dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih buruk dan risiko demensia yang lebih tinggi termasuk penyakit Alzheimer. Tidak seperti gangguan kesehatan mental seperti depresi, isolasi sosial dan kesepian seringkali tidak terdiagnosis.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Studi: Kesepian Sama Mematikannya dengan Merokok 15 Batang Sehari"