Polio menular atau tidak sih? (Foto: istock) |
Polio menular atau tidak sih? Mengingat pemerintah baru-baru ini menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus polio usai ditemukan 1 kasus di Pidie, Aceh. Adapun pasien yang terinfeksi tersebut merupakan seorang anak berusia 7 tahun dan tidak memiliki riwayat vaksinasi.
Gejala yang dikeluhkan berupa demam yang disertai dengan kelemahan anggota gerak. Pasien akhirnya dibawa ke RS Teungku Chik di Tiro Sigli. Kemudian, sampel tinja anak diambil untuk dianalisis di laboratorium Prof Sri Oemijati, Jakarta.
"Setelah pemeriksaan fisik dan laboratorium diketahui bahwa pasien terinfeksi virus polio," terang Wahyudi Adisiswanto, Penjabat Bupati Pidie, dalam konferensi pers, Jumat (18/11/2022).
Kemunculan satu kasus polio ini membuat publik bertanya-tanya, apakah polio menular atau tidak? Dikutip dari Pusat dan Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), berikut faktanya.
Polio Menular atau Tidak Sih?
Polio diketahui sangat menular dan bisa menyebar melalui kontak antarmanusia. Penyebaran virus bisa terjadi melalui kontak dengan kotoran (tinja) pasien yang terinfeksi, atau droplet yakni tetesan air liur batuk atau bersin dari mereka yang positif terpapar polio.
Jika seseorang terkena kotoran maupun droplet yang berada di tangan lalu menyentuh mulut, di situlah penularan terjadi. Selain itu, waspadai anak yang memasukkan benda seperti mainan ke dalam mulutnya, benda yang mungkin bisa terkontaminasi kotoran atau droplet dari pasien polio.
Umumnya, orang yang terinfeksi polio bisa menyebarkan virus ke orang lain satu sampai dua minggu setelah muncul gejala. Sementara virus dapat bertahan hidup di usus seseorang yang terinfeksi selama berminggu-minggu.
Bisa mencemari makanan dan air ketika mereka menyentuhnya dengan tangan kotor.
Pencegahan Virus Polio
Mengingat polio tidak ada obatnya maka pencegahan yang bisa dilakukan salah satunya dengan dengan melengkapi imunisasi polio.
Program imunisasi polio di Indonesia diberikan kepada bayi sebanyak lima kali, yakni vaksin Polio Tetes (Bivalent Oral Polio Vaccine/bOPV) dan vaksin Polio Suntik (Inactivated Polio Vaccine/IPV).
Berikut rinciannya:
- Vaksin Polio Tetes (OPV): diberikan pada bayi usia 1,2,3 dan 4 bulan
- Vaksin Polio Suntik (IPV): diberikan satu kali saat usia empat bulan
Segera melengkapi imunisasi polio di fasilitas kesehatan terdekat hingga anak berumur lima tahun.
Bagaimana Efek Samping Vaksin Polio?
Berdasarkan data Kemenkes tentang Serba-Serbi Polio, disebutkan bahwa imunisasi polio sangat aman dan efektif. Penggunaan vaksin polio sudah disetujui dan diawasi Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Di Indonesia sendiri vaksin polio sudah digunakan sejak 1980-an, sehingga keamanannya terbukti.
Mengenai efek samping imunisasi polio, umumnya tidak menyebabkan demam. Bila demam, itu merupakan tanda bahwa tubuh sedang membentuk kekebalan terhadap virus Polio.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Heboh Jadi KLB di RI, Polio Menular atau Tidak Sih? Ini Faktanya"