Hagia Sophia

03 December 2022

Sunat Bisa Turunkan Risiko Kena HIV?

Pria disunat risiko kena HIV lebih rendah (Foto: Getty Images/iStockphoto/atakan)

Desember diperingati sebagai bulan HIV-Aids, bertujuan mengingatkan masyarakat perihal bahaya penularan virus serta upaya pencegahannya. Seiring sejumlah cara penularan HIV, salah satu yang tak jarang menjadi pertanyaan, apakah sunat bisa menurunkan risiko penularan HIV?

Spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (Kanker) dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menjelaskan, di beberapa negara, sunat memang diandalkan sebagai cara untuk menekan risiko penularan HIV. Disebutkannya, pria yang disunat memiliki risiko lebih rendah terpapar HIV.

Diketahui, Prof Zubairi merupakan sosok penemu kasus pertama HIV di Indonesia pada 1980-an.

"Banyak penelitian buktikan itu, dan bukan hal baru. Salah satunya Project Horizons dari Population Council. Mereka menyimpulkan pria yang tidak disunat punya risiko terinfeksi HIV dua kali lebih besar dari pada pria yang disunat," ungkapnya dalam akun Twitter resmi miliknya, @ProfesorZubairi, Jumat (2/12/2022).

Lebih lanjut ia menjelaskan, sunat juga bisa mencegah penyakit lainnya seperti kanker prostat dan kanker leher rahim pada pasangan (wanita).

"Di beberapa negara sunat itu jadi program utama cegah penularan HIV. Bahkan sunat dilakukan di Amerika pada 80% anak laki-laki. Sunat itu juga menurunkan risiko infeksi saluran air kemih, kanker penis, dan risiko kanker leher rahim pada pasangan," pungkas Prof Zubairi.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Risiko Pria Kena HIV Lebih Rendah Jika Disunat, Ternyata Ini Sebabnya"