Tanda-tanda sifilis, penyakit menular seksual yang mematikan. (Foto: thinkstock) |
Sifilis atau dikenal sebagai raja singa oleh orang awam, merupakan salah satu penyakit Infeksi Menular Seksual yang cukup serius. Kebanyakan kasus, tanda-tanda sifilis kerap disepelekan karena kondisinya terbilang ringan. Namun, tanda-tanda tersebut semakin fatal bila ditangani dengan pengobatan yang tepat.
Sifilis bermula dari penularan bakteri Treponema Pallidum melalui kontak seksual dan transfusi darah. Selain itu, ibu hamil pengidap sifilis berpotensi besar menularkan bakteri tersebut ke janinnya.
Misinformasi yang masih beredar di masyarakat adalah sifilis bisa menular dari barang-barang bekas pakai orang terinfeksi, misalnya pakaian, peralatan makan, kursi toilet, atau gagang pintu. Tak perlu dipercaya karena pernyataan ini dipastikan hoaks.
Meski begitu, menjaga kebersihan diri, terutama di area genital, tetap penting dilakukan guna mencegah kotoran dan bakteri lain menyebar ke dalam tubuh.
Tanda-tanda Sifilis
Waktu rata-rata antara tertular sifilis dan awal gejala pertama berkisar 10-90 hari. Mengikuti tahapannya, tanda-tanda sifilis bisa berkembang selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Waspadai kondisi dari tahapannya berikut ini dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
1. Tahap Primer (Awal)
Pada tahap awal, pengidap sifilis mungkin hanya melihat satu atau beberapa luka kecil yang tidak mengganggu. Luka ini bisa tumbuh di penis/vagina, anus, atau mulut bagian dalam.
Dikarenakan kondisinya yang tidak mengganggu, masyarakat kerapkali mengabaikannya begitu saja. Padahal jika diketahui lebih awal, peluang kesembuhan sifilis akan lebih besar.
2. Tahap Sekunder
Selama tahap ini, mulai muncul ruam kulit di lebih satu bagian, khususnya telapak tangan dan kaki. Ruam tersebut memiliki ciri-ciri kasar, merah, dan sedikit gatal. Gejala lain mungkin termasuk:
- Demam
- Kelenjar getah bening bengkak
- Sakit tenggorokan
- Rambut rontok
- Sakit kepala
- Penurunan berat badan
- Nyeri otot
- Gampang capek
3. Tahap Laten
Tahap laten adalah masa di mana tanda atau gejala sifilis tidak terlihat atau muncul di kulit selama 12 bulan atau bertahun-tahun lamanya. Ketika fase ini muncul, pengidap mengira penyakitnya sudah sembuh dan memutuskan tidak menjalani pengobatan. Padahal, pengobatan yang tidak maksimal bisa menyebabkan gejala bertambah parah dan memicu sifilis tersier.
4. Tahap Tersier
Tahap tersier bisa dibilang komplikasi karena berdampak pada penurunan fungsi organ lainnya. Tahap ini terjadi 10-30 tahun setelah infeksi dimulai. Sifilis tersier merupakan tahap terparah sehingga mengakibatkan kondisi serius dan mengancam jiwa.
Tanpa pengobatan, sifilis dapat menyebar ke otak dan sistem saraf (neurosifilis), mata (sifilis okular), atau telinga (otosifilis). Berikut tanda-tandanya:
- Gejala neurosifilis: sakit kepala, otot melemah, sulit fokus, kebingungan, perubahan kepribadian, dan demensia.
- Gejala sifilis okular: sakit mata, mata kemerahan, penurunan kualitas pandangan, kebutaan.
- Gejala otosifilis: pusing, vertigo, sering mendengar suara mendesis (tinnitus)
Tanda-tanda sifilis hanya bisa didiagnosis melalui tes darah atau pemeriksaan sampel luka. Jika sifilis masih berada di tahap awal, kemungkinan sembuhnya lebih besar dengan pengobatan antibiotik penisilin. Lakukan konsultasi dengan dokter sesegera mungkin jika merasakan kondisi tersebut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Waspadai Tanda-tanda Sifilis, Penyakit Menular Seksual yang Mematikan"