Juventus tersandung kasus plusvalenza. (Foto: Getty Images/Jonathan Moscrop) |
Juventus tengah terjerat kasus Plusvalenza, yang mengingatkan kembali Serie A dengan Calciopoli. Pemilik Juve John Elkann memastikan takkan melepas klub.
Juventus terbelit persoalan hukum karena dianggap memanipulasi nilai transfer dan keuntungan modal. Pemilik Scudetto terbanyak itu sudah dijatuhi hukuman pengurangan 15 poin, meski masih akan maju banding.
Beberapa mantan direktur Juve juga diskors dari aktivitas sepakbola dengan durasi berbeda-beda. Namun ini bahkan bukan satu-satunya persoalan hukum yang dihadapi Juve, karena masih ada kasus pembayaran gaji 'di bawah tangan' selama periode pandemi.
Kasus ini mengingatkan kembali publik Serie A dengan Calciopoli yang juga menjerat Juventus pada 2006 silam. Saat itu Bianconeri dihukum degradasi ke Serie B dan dicabut dua gelar juaranya.
Kembali berkasusnya Juventus kali ini diyakini akan sangat mencoreng klub dan juga Serie A secara umum. Apalagi Juventus juga dikenal sebagai salah satu inisiator UEFA Super League, yang turut menghadirkan sentimen kurang positif.
Dengan persoalan rumit ini, pada prosesnya memunculkan pula tanda tanya terkait kelanjutan Juventus sebagai institusi. Namun bos Juventus John Elkann, yang juga pewaris Gianni Agnelli, memastikan klub tak akan pernah ditinggalkan begitu saja.
"Ada ikatan kuat, yang bertahan di berbagai krisis sepanjang eksistensi klub ini," ujarnya dalam wawancara dengan Les Echos, dikutip Calcio & Finanza.
"Saya selalu mengagumi keberaniannya. Kalau ada sebuah contoh yang ia berikan ke saya, itu adalah untuk selalu bertanggung jawab, termasuk di momen-momen sulit," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di sport.detik.com dengan judul "Juventus Berkasus Lagi, Pemilik Tegaskan Tak Berniat Jual"