Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Nafilah Sri Sagita K/detikHealth) |
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi status pandemi bakal berubah menjadi endemi tahun ini. Namun, vaksinasi COVID-19 booster menurutnya bakal terus diberikan setidaknya selama enam atau 12 bulan.
"Transisi pandemi ke endemi yang kemungkinan kita duga akan terjadi tahun ini, ke depannya vaksinasi booster kemungkinan tetap akan terus jalan, antara mungkin setiap enam bulan, atau 12 bulan sekali," jelas Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI Selasa (24/1/2023).
Menkes melanjutkan, rencananya vaksinasi COVID-19 booster tidak akan gratis untuk semua kelompok. Bagi mereka yang kurang mampu, bisa menerima vaksinasi COVID-19 gratis dengan cover BPJS Kesehatan, tetapi jenisnya hanya bisa menggunakan vaksin dalam negeri.
Kelompok masyarakat yang mampu, bisa membeli vaksinasi COVID-19 yang kemungkinan berkisar Rp 150 ribu. Jenisnya bisa menggunakan vaksin COVID-19 luar negeri, seperti Pfizer, Moderna, dan lainnya.
Namun, jika ingin menggunakan vaksin dalam negeri, Menkes juga menyebut kelompok masyarakat mampu bisa mendapatkannya secara gratis, yang ditanggung BPJS Kesehatan.
"Agar memudahkan mekanisme penganggaran-nya rencana kami ke depan itu nanti akan kami masukkan ke layanan biasa yang bisa diklaim melalui BPJS, sehingga untuk masyarakat yang tidak mampu dibayarin," kata Menkes.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Menkes Prediksi Pandemi Jadi Endemi Tahun Ini, Vaksin Booster Tetap Rutin 6 Bulan"