istimewa |
Indonesia mencatat 329 kasus baru COVID-19 hari ini, Senin (27/3/2023). Seiring itu terdapat kasus sembuh sebanyak 430 dan 6 pasien COVID-19 meninggal dunia.
Hingga hari ini, Indonesia mencatat 6.744.362 total kasus COVID-19 terkonfirmasi. Sedangkan kasus aktif COVID-19 hari ini tercatat ada sebanyak 4.425.
Seiring bulan Ramadan, banyak yang bertanya-tanya, apakah warga sudah boleh berkumpul dan menjalani buka puasa bersama? Pasalnya baru-baru ini, Presiden RI Joko Widodo melarang pejabat dan ASN untuk melakukan bukber lantaran pandemi COVID-19 belum berakhir, melainkan masih dalam tahap transisi menuju endemi.
Namun menurut spesialis penyakit dalam dari Junior Doctor Network Indonesia, dr Andi Khomeini Takdir Haruni atau yang disapa dr Koko, momen buka puasa bersama justru bisa dijadikan momen untuk masyarakat makan sehat. Ia menyarankan sejumlah menu makan bukber, di antaranya sayur dan buah-buahan.
"Serosurvei rakyat Indonesia 99 persen punya imunitas. Via bukber imunitas mereka bisa lebih baik. Bukber: nasi, ikan, telur, sayur, dan buah. Pejabat bisa ngasih contoh di daerah masing-masing," ungkapnya lewat cuitan di akun @dr_koko28, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan.
Namun catatannya, warga yang mengalami gejala tetap perlu mengenakan masker.
"Tetap dianjurkan kalau buka bersama itu tidak dalam jumlah besar, lebih bagus. Dan kalau bisa dilakukan di outdoor itu akan lebih bagus. Kalau ada yang sakit, itu yang pakai masker. Kalau ada yang bergejala, itu yang pakai masker," ungkap dr Koko lebih lanjut pada detikcom.
"Mereka tetap protokol kesehatan, tetap. Tapi kan sudah tidak seketat kemarin ya. Ini berlaku untuk mereka yang bergejala. Dan memang, kesempatan untuk buka bersama itu kesempatan untuk menjalin silaturahmi, mengajarkan masyarakat untuk pola hidup sehat termasuk makanan yang sehat, di situ kesempatannya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Update COVID-19 RI 27 Maret: Kasus Baru Tambah 329, Kasus Aktif Jadi 4.425"