Hagia Sophia

21 April 2023

WHO: Angka Kematian Virus Marburg Sangat Tinggi, Capai 88 Persen

Wabah virus marburg di Afrika (Foto: Getty Images/iStockphoto/Professor25)

Virus marburg belakangan ini bikin geger dunia lantaran penyebarannya semakin meluas di Afrika. Guinea Khatulistiwa, salah satu negara Afrika Barat, mengonfirmasi kini ada 16 kasus positif penyakit virus marburg (MVD) yang sebelumnya ada 13 kasus sejak awal wabah.

Dikutip dari Reuters, informasi tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Kesehatan Negara setempat pada Kamis (20/4/2023). Terkait hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan angka kematian penyakit virus marburg relatif amat tinggi, yakni mencapai 88 persen. Mayoritas yang terpapar tak selamat.

WHO juga mengatakan saat ini pihaknya tengah bekerja dengan otoritas lokal dan produsen vaksin untuk melakukan uji coba di negara-negara yang terkena dampak.

Pasalnya selain Guinea Khatulistiwa, ada juga wabah virus marburg di Tanzania, negara yang terletak di Afrika bagian Timur. Sebanyak delapan kasus termasuk lima kematian telah dilaporkan di wilayah barat laut Kagera.

Tentang Virus Marburg

Penyakit virus marburg merupakan penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh virus marburg (termasuk dalam famili filovirus yang merupakan satu famili dengan virus Ebola) yang dapat ditularkan dari kelelawar dan antar manusia.

Kelelawar host alami virus marburg adalah Rousettus aegyptiacus. Meski hewan tersebut bukan merupakan spesies asli dan belum ditemukan di Indonesia, namun negara +62 ini masuk jalur mobilisasi kelelawar tersebut.

Virus marburg pertama kali dikenali pada tahun 1967, ketika wabah demam berdarah terjadi secara bersamaan di laboratorium di marburg dan Frankfurt, Jerman dan di Beograd, Yugoslavia (sekarang Serbia).

Tiga puluh satu orang jatuh sakit, awalnya menginfeksi petugas laboratorium yang kemudian diikuti beberapa tenaga medis dan anggota keluarga yang merawat mereka. Dari total kasus tersebut, sebanyak tujuh orang dilaporkan meninggal dunia.

Gejalanya meliputi demam, kelelahan, muntah bernoda darah, dan diare. Tidak ada vaksin atau perawatan antivirus yang disetujui untuk mengobatinya.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasus Virus Marburg Nambah Lagi! WHO Wanti-wanti Angka Kematian Sangat Tinggi"