Aaron Carter. (Foto: Instagram: @aaroncarter) |
Penyebab meninggalnya penyanyi Aaron Carter mulai terkuak. Carter meninggal pada 5 November tahun lalu pada usia 34 tahun.
Dilaporkan CNN, penyebab meninggalnya Aaron Carter dinyatakan karena tenggelam dan efek alprazolam dan difluoroethane.
Cara kematiannya dinyatakan sebagai kecelakaan oleh Departemen Pemeriksa Medis-Koroner Los Angeles, dengan penyebab kematian pertama tenggelam dan yang kedua adalah difluoroethane, bahan yang digunakan dalam kaleng udara terkompresi dengan Xanax.
Alprazolam adalah bentuk generik dari Xanax, sedangkan difluoroethane ditemukan dalam refrigeran dan semprotan aerosol.
Sebelum meninggal, Aaron Carter sempat didiagnosis multiple personality disorder, schizofrenia, gangguan manik-depresi atau bipolar, serta anxiety. Hal tersebut terungkap saat tampil di tayangan televisi The Doctor saat membawa satu tas obat terkait penyakit mentalnya.
Aaron sempat ditangkap karena mengemudi di bawah pengaruh dan kepemilikan ganja pada 2017 dan membuat prediksi mengerikan bahwa dia akan mati muda sekitar 20 tahun, sebelum kematiannya yang tragis dilaporkan pada usia 34 tahun.
Dalam sebuah wawancara, dia sempat mengatakan kepada Us Weekly bahwa hidupnya tidak akan pernah mencapai usia 30 tahun. Ia juga berbicara tentang perjuangan masa kecilnya.
"Saya pikir saya akan mati pada usia 30 tahun. Bahkan ketika saya berusia 13, 14 tahun, saya berpikir, 'Ya Tuhan. Aku akan mati," katanya saat itu.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Penyebab Meninggalnya Aaron Carter Terkuak, Ternyata Ini Pemicunya"