Populasi China diprediksi bakal disalip India. (Foto: AP/Ng Han Guan) |
Populasi India diprediksi mencapai 1,4286 miliar atau 2,9 juta lebih banyak dari China pada pertengahan 2023. Negara-negara di Asia sudah menyumbang lebih dari sepertiga populasi dunia selama lebih dari 70 tahun. Angka kelahiran di China beberapa tahun terakhir anjlok dengan populasinya yang menyusut untuk pertama kalinya pada tahun lalu semenjak 1961.
Jumlah populasi India yang dilaporkan dalam laporan The United Nations Population Fund (UNFPA) merupakan perkiraan karena tidak ada sensus resmi di negara tersebut sejak 2011.
Setelah 140 tahun sensus tanpa henti setiap 10 tahun sekali, sensus pada tahun 2021 dibatalkan karena pandemi COVID-19 dan ditunda hingga 2022. Bahkan kini sensus yang dilakukan di India diundur lagi ke tahun 2024.
Kepala Perkiraan dan Proyeksi Populasi PBB Patrick Gerland menjelaskan bahwa berapapun jumlah populasi India yang sebenarnya adalah sebuah asumsi dari data yang terpisah-pisah.
"Kami tidak memiliki data resmi nyata yang keluar dari India," ucap Gerland dikutip dari BBC, Kamis (20/4/2023).
Perkiraan PBB tersebut juga belum termasuk populasi dari dua daerah administratif khusus China, Hongkong dan Makau. Keduanya memiliki populasi lebih dari 8 juta.
Pada bulan November 2022, populasi di seluruh dunia sudah melewati angka 8 miliar. namun, para ahli mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah populasi sudah tidak secepat dulu. Bahkan pertumbuhan populasi saat ini menjadi yang paling lambat semenjak 1950.
Baik India dan China sama-sama telah mengalami penurunan tingkat kesuburan. Hal ini membuat populasi China mulai menurun tahun depan meskipun pemerintah China sudah mencabut peraturan 1 anak pada tahun 2016 dan memberikan insentif pada pasangan yang memiliki dua anak atau lebih.
Melonjaknya biaya hidup dan bertambahnya jumlah wanita yang lebih memilih bekerja disebut menjadi beberapa faktor yang menyebabkan perlambatan populasi di China.
India dalam dekade terakhir juga mengalami masalah angka kelahiran. India pada tahun 1950 memiliki angka kelahiran 5,7 setiap wanita dan sekarang menjadi 2,2 kelahiran setiap wanita.
Dari survei yang dilakukan UNFPA, mayoritas orang di India mengatakan bahwa populasi mereka terlalu besar dan tingkat kesuburan masih terlalu tinggi. Hampir 2 dari 3 responden mengatakan bahwa masalah ekonomi menjadi perhatian utama masyarakat.
Walaupun begitu, para ahli demografi menganggap bahwa populasi India yang menyalip populasi China seharusnya tidak dianggap sebagai masalah.
"Sebaliknya, mereka harus dilihat sebagai simbol kemajuan, pembangunan, dan aspirasi bahwa hak dan pilihan individu ditegakkan," kata laporan PBB tersebut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Fakta-fakta Jumlah Populasi China Disalip India!"