BPOM AS akan mencabut larangan donor darah bagi kelompok gay dan biseksual. (Foto ilustrasi: thinkstock) |
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyebut akan segera mencabut larangan donor darah bagi kelompok gay dan biseksual. Aturan baru ini memungkinkan lebih banyak pria untuk menyumbangkan darah.
Diberitakan NBC News, di bawah pedoman terbaru, semua calon donor perlu menyelesaikan penilaian risiko individual, tanpa memandang jenis kelamin atau orientasi seksual. Mereka yang melakukan seks anal dengan pasangan baru atau lebih dari satu pasangan dalam tiga bulan terakhir akan diminta menunggu untuk mendonor darah.
Pedoman yang diperbarui ini berarti sebagian besar pria gay dan biseksual yang berada dalam hubungan monogami dengan pria lain tidak perlu lagi berpantang seks untuk menyumbangkan darah.
Sebelumnya, FDA hanya mengizinkan donasi dari pria yang berhubungan seks dengan pria jika mereka tidak berhubungan seks dengan pria lain selama tiga bulan.
"Penerapan rekomendasi ini akan menjadi tonggak penting bagi agensi dan komunitas LGBTQI+," kata Dr. Peter Marks, direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologis FDA, dalam rilisnya.
"FDA akan terus memantau keamanan pasokan darah," tambahnya.
Pembatasan FDA pada donor darah dari laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki berasal dari krisis AIDS, yang dimulai pada awal 1980-an, ketika hanya sedikit yang diketahui tentang HIV.
Pada awalnya, pria gay dan biseksual dilarang sama sekali untuk mendonor darah. Namun seiring waktu, FDA akhirnya melonggarkan larangan seumur hidup. Namun, agensi masih mempertahankan beberapa batasan.
Pedoman yang baru diperbarui ditujukan untuk mengatasi kritik selama bertahun-tahun bahwa kebijakan sebelumnya diskriminatif dan ketinggalan zaman, dan menjadi penghalang lain untuk memperkuat pasokan darah negara.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "BPOM AS Cabut Larangan Donor Darah Bagi Kelompok Gay dan Biseksual"