Hagia Sophia

19 October 2023

Ini Gejala Skoliosis Ringan yang Sering Tidak Disadari

Ilustrasi skoliosis ringan pada anak. (Foto: iStock)

Skoliosis merupakan salah satu kelainan yang bisa terjadi pada tulang belakang. Kondisi ini membuat tulang belakang pengidapnya tampak melengkung ke kiri atau kanan seperti huruf S atau C.

Derajat kelengkungan skoliosis pada setiap pasien berbeda-beda. Umumnya, pengidap skoliosis memiliki tulang belakang yang melengkung sekitar 10 derajat. Namun pada kasus yang lebih parah, derajat kelengkungan bisa mencapai 40 derajat.

Dikutip dari Health Central, skoliosis dengan derajat kelengkungan 10-25 derajat tergolong sebagai skoliosis ringan. Skoliosis jenis ini paling sering menyerang anak-anak saat memasuki usia remaja.

Skoliosis ringan kerap tidak disadari, akibatnya seiring bertambahnya usia skoliosis menjadi semakin parah dan menimbulkan komplikasi.

Gejala Skoliosis Ringan

Skoliosis ringan pada anak-anak dan remaja cenderung tidak memunculkan gejala. Kondisi ini sering kali luput oleh para orang tua.

Kendati demikian, ada beberapa tanda-tanda yang bisa mengindikasikan anak mengalami skoliosis ringan. Tanda atau gejala tersebut antara lain:
  • Bahu tampak lebih tinggi sebelah
  • Tubuh condong ke satu sisi
  • Salah satu tulang belikat tampak lebih menonjol
  • Salah satu pinggul lebih tinggi dan menonjol
  • Pinggang tidak rata
  • Tulang rusuk lebih menonjol di satu sisi
  • Panjang tangan tampak berbeda saat berdiri

Cara Mengatasi Skoliosis Ringan

Karena kerap tidak menimbulkan gejala yang berarti, penting untuk melakukan skrining atau pemeriksaan sejak dini, apalagi jika orang tua merasa anak memiliki salah satu atau beberapa gejala skoliosis ringan.

Selain deteksi dini, skoliosis ringan juga bisa diatasi dengan:

1. Berolahraga
Jika skoliosis ringan menimbulkan nyeri, olahraga menjadi salah satu cara yang ampuh untuk mengatasi rasa sakit tersebut. Tak hanya itu, olahraga tertentu seperti plank dan yoga juga dapat memperkuat otot punggung bagian bawah serta memperbaiki postur tubuh.

2. Menggunakan Penyangga Tulang
Penyangga tulang bertujuan untuk mencegah lengkungan skoliosis ringan menjadi semakin parah seiring dengan pertumbuhan anak. Perlu diingat, alat ini hanya mencegah keparahan tapi tidak bisa memperbaiki lengkungan yang sudah terjadi.

Alat penyangga tulang biasanya digunakan sampai anak mencapai usia pubertas. Pada pria, pubertas ditandai dengan tumbuhnya kumis atau jenggot. Sementara pada wanita, alat penyangga bisa dilepas dua tahun setelah mengalami menstruasi.

3. Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri dapat digunakan ketika skoliosis ringan menimbulkan gejala nyeri yang mengganggu. Biasanya, dokter akan memberikan obat anti peradangan seperti paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi peradangan dan meredakan rasa nyeri.

4. Suntik Kortikosteroid
Jika skoliosis menyebabkan nyeri yang tak tertahankan, dokter mungkin akan memberikan suntikan kortikosteroid untuk menghilangkan rasa sakit. Namun, suntikan ini hanya bekerja dalam jangka waktu pendek, yakni sekitar beberapa minggu atau beberapa bulan saja.

5. Operasi Skoliosis
Operasi sangat jarang dilakukan untuk mengatasi skoliosis ringan. Tindakan ini biasanya menjadi opsi terakhir jika pasien tidak dapat ditangani dengan semua pengobatan yang diberikan.

Perlu diketahui hanya pasien dengan derajat kelengkungan 40 derajat atau lebih yang layak dipertimbangkan untuk menjalani operasi. Jenis operasi yang bisa dilakukan antara lain operasi penggabungan tulang, laminektomi, dan operasi dekompresi.






























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gejala Skoliosis Ringan dan Cara Mengatasinya"