Ilustrasi skoliosis (Foto: iStock) |
Beberapa waktu lalu viral netizen TikTok asal Bandung Gitarani (29) menceritakan pengalamannya melakukan operasi skoliosis. Ia menuturkan, pertama kali mengetahui dirinya mengidap skoliosis ketika masih berusia 15 tahun. Namun ia baru berani menjalani operasi di April 2023.
Skoliosi yang diidap Gitarani termasuk kategori parah, tulang punggungnya bengkok hingga 70 derajat. Gitarani menjelaskan bahwa kondisi tersebut termasuk sudah di fase mengkhawatirkan, hingga bisa menekan organ dalamnya.
Pasca melakukan operasi, Gitarani menceritakan bahwa dirinya sempat merasakan sakit hingga sulit tidur selama tiga hari. Namun, menurutnya rasa sakit itu sepadan setelah berbagai gejala skoliosis yang selama ini dirasakan mulai menghilang.
"Aku selalu bilang kalau sakitnya itu sepadan. Sebelumnya sudah hampir 10-11 tahun selalu struggle dengan kesakitan, pegelnya, nyerinya, terus aku jadi ngerasa nggak masalah lah ditebus dengan tiga hari itu. Setelah operasi rasa pegal dan nyeri itu bener-bener hampir hilang," ujar Gitarani ketika dihubungi detikcom, Selasa (18/10/2023).
Terlepas dari kejadian tersebut, spesialis orthopaedi dan traumatologi dr Phedy, SpOT(K)-Spine menuturkan bahwa pasien skoliosis memerlukan penanganan yang tepat. Pada kondisi tertentu, pasien memerlukan operasi untuk mengembalikan kesehatannya.
"Pada usia di bawah 18 tahun, jika sudut di bawah 30 derajat cukup dipantau setiap 6 bulan. Bila sudut 30-45 dianjurkan menggunakan brace, dan bila lebih dari 45 derajat, disarankan untuk operasi," ujarnya, saat dihubungi detikcom Rabu (18/10/2023).
"Sedangkan untuk dewasa di atas 18 tahun, bila sudut kurang dari 50 derajat cukup dipantau, kalau lebih dari itu dianjurkan untuk operasi," sambungnya.
Senada dengan penuturan Gitarani, dr Phedy menyebut skoliosis pada kondisi tertentu dapat memengaruhi organ dalam. Salah satunya adalah pada paru-paru hingga menyebabkan sesak napas.
"Yang dikhawatirkan dari skoliosis adalah gangguan pada organ dalam khususnya paru-paru. Paru biasanya mulai terganggu bila sudutnya lebih dari 70 derajat. Semakin berat skoliosis, pengembangan paru semakin terhambat," pungkasnya.
Skoliosis merupakan salah satu bentuk kelainan tulang punggung yang bengkok menyerupai huruf S atau huruf C. Skoliosis bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari bawaan lahir (kongenital), kelainan otot dan saraf (neuromuskular), usia (degeneratif), dan karena penyebab yang tidak diketahui (idiopatik).
Pada saat ini, skoliosis idiopatik merupakan jenis skoliosis yang paling banyak ditemui. Khususnya pada anak remaja perempuan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Skoliosis di Atas 70 Derajat Bisa Picu Kerusakan Organ, Butuh Operasi"