Hagia Sophia

19 October 2023

Pasien Penderita Skoliosis Tidak Harus Jalani Operasi

Viral wanita Bandung mengidap skoliosis. (Foto: Tangkapan layar viral atas izin yang bersangkutan)

Viral beberapa waktu lalu di media sosial TikTok seorang netizen asal Bandung menceritakan pengalamannya melakukan operasi skoliosis. Operasi tersebut dilakukan lantaran punggungnya yang sudah bengkok 70 derajat.

Gitarani (29) menuturkan bahwa kondisi tersebut sudah termasuk skoliosis yang parah. Jika tidak segera ditangani kondisi tersebut dapat mempengaruhi organ yang ada di dalam tubuhnya.

"Dokternya sudah menjelaskan dengan detail soal risiko tersebut. Aku kan sudah di 70 derajat ya, itu bisa mengganggu fungsi organ, misal menekan paru-paru, jantung, dan organ pencernaan," ujar Gitarani ketika dihubungi detikcom, Selasa (17/10/2023).

Terlepas dari kejadian yang dialami oleh Gitarani, dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi dr Phedy, SpOT(K)-Spine menjelaskan bahwa skoliosis merupakan salah satu bentuk kelainan tulang yang membuat tulang belakang melengkung ke samping. Ia menuturkan pasien skoliosis akan memiliki bentuk tulang punggung seperti huruf C atau S.

"Penyebab skoliosis bisa bermacam-macam. Bisa berupa bawaan lahir, kelainan otot dan saraf, usia tua, atau karena suatu kelainan yang hingga saat ini belum diketahui penyebabnya atau idiopatik," kata dr Phedy.

"Skoliosis idiopatik ini justru jenis skoliosis yang paling sering ditemukan, terutama pada anak remaja perempuan," sambungnya.

Jenis perawatan yang dilakukan pada pasien skoliosis tergantung kepada usia dan beratnya penyakit yang dialami. dr Phedy menuturkan bahwa pada usia di bawah 18 tahun, jika sudut punggung masih di bawah 30 derajat, maka perawatan masih bisa dilakukan dengan pemantauan setiap enam bulan sekali.

"Kalau sudutnya 30-45 derajat maka dianjurkan untuk menggunakan brace dan bila lebih dari 45 derajat, maka disarankan untuk operasi," jelasnya.

Pada orang dewasa atau di atas 18 tahun, jika sudut masih kurang dari 50 derajat maka pasien cukup dilakukan pemantauan. Sedangkan, jika lebih dari angka tersebut maka operasi sangat disarankan.

dr Phedy menuturkan bahwa penanganan yang tepat pada pengidap skoliosis perlu dilakukan. Senada dengan cerita Gitarani, pada derajat yang tinggi, skoliosis dapat memengaruhi organ di dalam tubuh.

"Yang dikhawatirkan dari skoliosis itu adalah adanya gangguan pada organ dalam, khususnya pada paru-paru ya. Paru-paru biasanya akan mulai terganggu kalau sudutnya sudah lebih dari 70 derajat," ucap dr Phedy.

"Semakin berat skoliosis yang dialami, maka pengembangan organ paru semakin terhambat," pungkasnya.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tidak Semua Pasien Skoliosis Harus Operasi, Ini Ketentuannya"