Viral wanita asal Bandung menceritakan kisahnya operasi skoliosis. (Foto: SS Viral TikTok @gitaranisofia) |
Beberapa waktu lalu viral seorang wanita asal Bandung bernama Gitarani (29) menceritakan pengalamannya menjalani proses operasi skoliosis. Penyakit skoliosis tersebut pertama kali diketahui ketika ia berusia 15 tahun.
Ketika sedang beraktivitas di sekolah ia merasakan rasa tidak nyaman dan nyeri di punggungnya secara tiba-tiba. Ketika mendengar keluhan yang Gitarani ungkapkan, awalnya sang ibu sempat mengira bahwa anaknya itu hanya masuk angin biasa.
Sang ibu lantas memberikan minyak kayu putih di tubuh Gitarani dan menemukan bahwa ada benjolan di punggung anaknya. Setelah melihat benjolan tersebut, Gitarani langsung dibawa ke dokter umum.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan dan rontgen, dokter mengatakan bahwa Gitarani mengidap skoliosis dan punggungnya sudah bengkok 40 derajat. Dokter yang memeriksa saat itu mengingatkannya bahwa kondisi tersebut masih bisa terus berkembang karena usianya masih 15 tahun.
"Pilihan saat itu selain operasi aku disuruh pakai brace, baju besi kayak baju penyangga. Waktu itu masih minim pengetahuan skoliosis jadi takut juga," ujar Gitarani ketika dihubungi detikcom Selasa (18/10/2023).
Gitarani saat itu akhirnya memutuskan untuk tidak melakukan dua saran dokter tersebut. Ia menilai bahwa saat itu risiko operasi terlalu tinggi dan alat yang digunakan tidak secanggih sekarang. Selain itu, ia juga tidak menggunakan brace lantaran merasa insecure dan merasa tidak nyaman.
Ia lantas menjalani terapi alternatif seperti terapi 'kretek-kretek' untuk merawat kondisinya. Namun, ia menuturkan bahwa terapi tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan.
Pada tahun 2020, punggungnya semakin bengkok menjadi 60 derajat dan pada tahun 2023 terus meningkat hingga 70 derajat. Setelah menemukan dokter yang cocok, ia kembali melakukan konsultasi dan memberanikan diri untuk melakukan operasi.
Ia mengatakan bahwa kondisi tulang punggungnya harus segera ditangani lantaran dapat menekan paru-paru, jantung, dan organ pencernaan.
"Memang habis operasi itu sakit banget ya. Kalau pengalaman aku pribadi bener-bener ngerasa sakit sampai nggak bisa tidur tiga hari pertama. Itu jadi hari berat banget buat aku," cerita Gitarani.
"Aku selalu bilang kalau sakitnya itu sepadan. Sebelumnya sudah hampir 10-11 tahun selalu struggle dengan kesakitan, pegalnya, nyerinya, terus aku jadi ngerasa nggak masalah lah ditebus dengan tiga hari itu. Setelah operasi rasa pegal dan nyeri itu bener-bener hampir hilang," sambungnya.
Selama sebulan pertama usai operasi, Gitarani menceritakan bahwa tubuhnya sempat terasa kaku dan ia memerlukan adaptasi untuk kondisinya tersebut. Untuk menjaga kondisinya, ia juga rutin berolahraga seperti jalan kaki dan berenang.
Selain gejala pegal dan nyeri di bagian punggung yang mulai menghilang, tinggi badannya pun juga mengalami peningkatan signifikan.
"Sekarang jadi nambah tinggi banget. Kaget pas pertama berdiri abis operasi 'oh jadi tinggi'. Sebelumnya aku 152 sekarang 157 cm, jadi nambah sekitar 5 cm," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Wanita Bandung Idap Skoliosis Sejak Umur 15, Tinggi Badan Naik usai Operasi"