Bingung Lihat Bulan di Siang Bolong? Ini Penjelasannya. Foto: X/Twitter |
Kalian sadar gak, beberapa hari belakangan ini terlihat Bulan di siang bolong? Mungkin kalian bertanya-tanya, kok Bulan muncul di siang hari? Sejumlah orang bahkan percaya kalau ini adalah perilaku baru yang aneh dari satelit alami Bumi tersebut.
Stew Peters, seorang ahli teori konspirasi, memposting konten yang ia yakini sebagai bukti fenomena baru Bulan ke X/Twitter. Ia bahkan membumbui kontennya sehingga terkesan dramatis. "Bulan purnama ini muncul di siang hari. Itu tidak seharusnya terjadi."
This full moon is out in the middle of the day.
— Stew Peters (@realstewpeters) November 29, 2023
That’s not supposed to happen. pic.twitter.com/VpVxQqxXYz
Sejumlah followernya me-repost postingan tersebut dan melaporkan hal serupa. Beberapa dari mereka sependapat dengan Peters bahwa ada sesuatu yang salah dengan langit. Ada juga yang lebih ekstrem, menghubungkannya dengan teori konspirasi 'pemindahan Bulan', mengingat negara-negara maju saat ini sedang giat melakukan eksplorasi Bulan. Namun banyak juga yang menyangkal konspirasi Peters dan menginformasikan bahwa kemunculan Bulan di siang hari adalah peristiwa alami. Bagaimana sebenarnya?
Secara ilmiah, penampakan Bulan di siang hari sebenarnya merupakan fenomena alam yang biasa terjadi. Bulan memang umumnya terlihat bersinar di malam hari, karena mendapatkan pantulan sinar Matahari. Namun pada hari-hari tertentu, Bulan bisa tampak jelas di langit yang terang.
Seperti dikutip dari Space.com, Bulan tidak memiliki sumber cahaya sendiri, tetapi sebenarnya adalah benda langit yang memantulkan cahaya Matahari. Proses ini disebut sebagai pemantulan atau refleksi cahaya. Ketika Matahari bersinar, cahayanya memancar ke segala arah, termasuk ke arah Bulan, sehingga permukaannya bersinar saat malam.
Penampakan Bulan di siang hari. Foto: X/Twitter |
Penyebab Bulan muncul di siang hari
Lantas, apa yang menyebabkan Bulan dapat terlihat saat pagi atau siang hari? Bulan bisa tampak jelas maupun hilang karena adanya atmosfer di planet kita. Jika Bumi tidak memiliki atmosfer, maka Bulan akan terus terlihat dari Bumi.
Partikel gas di atmosfer Bumi, yang terdiri dari nitrogen dan oksigen, dapat menyebarkan cahaya biru dan ungu, karena panjang gelombangnya pendek. Hamburan cahaya inilah yang kemudian menyebabkan langit biru bagi Bumi. Nah, Bulan bisa terlihat di langit biru pada siang hari jika dapat mengatasi hamburan cahaya dari Matahari.
Pada fase tertentu, Bulan lebih dekat dengan Bumi daripada bintang-bintang. Ini menyebabkan Matahari dapat memantulkan cahaya lebih banyak, sehingga kecerahan permukaannya lebih besar daripada permukaan langit.
Selain itu, fase Bulan juga dapat memengaruhi bagaimana pemandangan Bulan dari Bumi. Pada fase Bulan baru, sisi terang Bulan justru menjauh sedangkan sisi gelapnya menghadap Bumi, oleh karena itu fase Bulan baru tidak terlihat.
Bulan terkadang bisa terlihat di siang hari karena kedudukannya yang tidak tetap terhadap Matahari. Meskipun Bulan tidak selalu terlihat di siang hari, ada beberapa momen saat mereka bisa terlihat bersamaan. Misalnya, selama fase Bulan sabit pertama atau fase Bulan kuartir, Bulan terlihat lebih tinggi di langit di siang hari, menjauh dari posisi Matahari.
Kualitas udara juga dapat memengaruhi sejauh mana kita dapat melihat objek langit, termasuk Bulan. Udara yang bersih dan jernih dapat mengurangi efek penyerapan dan penyebaran cahaya, sehingga memungkinkan Bulan terlihat dengan lebih jelas di siang hari.
Menurut penelitian, Bulan dapat terlihat di siang hari selama 25 hari dalam sebulan. Lima hari sisanya terjadilah fase Bulan baru dan fase Bulan purnama, karena menjelang fase bulan baru jaraknya terlalu dekat dengan Matahari. Ketika fase Bulan purnama tiba, Bulan hanya akan terlihat pada malam hari, karena terbitnya Bulan harus bergiliran dengan Matahari.
Jadi, sudah jelas ya. Penampakan Bulan di siang hari bukan fenomena yang aneh, apalagi bukti konspirasi pemindahan Bulan.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Bingung Lihat Bulan di Siang Bolong? Ini Penjelasannya"