Inggris melaporkan lonjakan kasus pneumonia terjadi di negaranya. (Foto: REUTERS/Phil Noble) |
Menyusul merebaknya penyakit pernapasan pneumonia 'misterius' di China, kini Inggris melaporkan temuan kasus serupa.
Sama seperti wabah yang terjadi di China, kasus pneumonia tersebut juga disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Wabah pneumonia tersebut paling banyak menyerang kelompok anak-anak. PHW melaporkan sampai saat ini, tercatat sudah ada 49 orang anak di Wales yang jatuh sakit akibat infeksi paru-paru tersebut.
PHW menambahkan lonjakan kasus pneumonia juga terjadi di Amerika Serikat, dan sejumlah negara di Eropa.
"Sama seperti negara lainnya, Wales menerima sejumlah laporan tentang infeksi mycoplasma pneumoniae di tahun ini dibandingkan periode 2020 hingga 2022," ujar juru bicara PHW, dikutip dari The Sun UK, Sabtu (2/12/2023).
Di sisi lain, UK Health Security Agency (UKHSA) menyampaikan pihaknya saat ini melakukan pengawasan ketat terhadap perkembangan wabah tersebut. Ketua Pelaksana UKHSA, Profesor Dame Jenny Harries, mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan dunia internasional untuk mengumpulkan informasi mengenai wabah pneumonia yang melanda di berbagai negara.
"Kita harus terus berpikiran terbuka terkait penyebab meningkatnya kasus penyakit ini, termasuk wabah yang terjadi pada anak-anak di China," ucapnya.
Sebagai informasi, lonjakan kasus pneumonia belakang marak terjadi di sejumlah negara. Selain China, lonjakan kasus juga terjadi di Denmark dan Belanda. Sementara di Amerika Serikat, peningkatan kasus pneumonia atau yang disebut juga dengan 'white lung syndrome' terjadi pertama kali di Ohio. Namun, pemerintah Ohio bersikeras bahw lonjakan kasus di wilayahnya tidak ada sangkut pautnya dengan wabah di China, melainkan disebabkan oleh patogen yang sudah ada.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Susul China, Kini Inggris Ikut Laporkan Wabah Pneumonia"