Tidur seharian biar nggak lapar, efektif nggak? (Foto: Getty Images/iStockphoto/PrathanChorruangsak) |
Banyak cara menghindari lapar di siang hari selama puasa Ramadan. Beberapa orang melakukannya dengan tidur seharian, dengan harapan baru bangun ketika sudah tiba waktunya berbuka.
Efektif? Untuk menghindari lapar mungkin efektif, tetapi untuk kebugaran tubuh secara keseluruhan, sangat tidak dianjurkan. Praktisi kesehatan tidur dr Paulina Thiomas Ulita, SpS dari Mayapada Hospital Tangerang mengatakan tidur siang terlalu lama dapat mengganggu siklus sirkadian tubuh.
"Kalau tidur malamnya diganti siang hari dan waktunya lama, justru tubuhnya menjadi lemas dan malah disorientasi. Kan kita sering kalau tidur siang terlalu lama, bangun-bangun jadi bingung," jelasnya dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (16/3/2024).
Menurut dr Paulina, siklus tidur di malam hari mencakup sejumlah tahapan termasuk REM (Rapid Eye Movement) dan Non-REM yang masih terbagi lagi menjadi beberapa staging. Tidur siang, menurutnya berbeda dengan tidur malam karena tidak mencakup keseluruhan siklus sekalipun durasinya lama.
"Tidur siang terlalu lama, tidak semua tahapan tidur itu dilalui. Tidur dalamnya nggak dapat, begitu bangun tubuhnya malah lemas dan pengen tidur lagi," jelasnya.
Karenanya, ia berpendapat tidur seharian untuk menghindari lapar saat puasa justru akan mengganggu kebugaran tubuh secara keseluruhan. Bisa dibilang, trik ini tidak efektif karena malah akan bikin lemes.
"Kalau mau tidur di siang hari waktu puasa, cukup sekitar 10 atau paling lama 30 menit. Fungsinya hanya untuk merilekskan badan, bangun jadi lebih fokus," saran dr Paulina.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pernah Mengalami? Tidur Seharian Saat Puasa, Bangun-bangun Malah Disorientasi"