Waswas dihantui kolesterol gara-gara opor (Foto: Getty Images/Aufa Fahmi) |
Sah-sah saja kepikiran kolesterol saat lebaran, mengingat banyak hidangan lezat yang sayang dilewatkan. Tenang, kata dokter nggak ada larangan untuk makan enak kok, termasuk rendang dan opor yang bersantan.
"Nggak ada yang sangat dilarang, tapi pokoknya mindful aja deh," kata dr Diana F Suganda, M.Kes, SpGK, saat dihubungi detikcom baru-baru ini.
Mindful, menurut dr Diana, berarti sadar betul apa yang dimakan dan tidak kalap berlebihan. Senormalnya orang makan saja, tidak lebih dari yang dibutuhkan oleh tubuh.
"Kalau memang ada problem berat badan berlebih, obes, atau misalnya kita punya masalah kolesterol atau tensi, ya sebaiknya kita jangan terlau banyak konsumsinya," saran dr Diana.
Justru yang harus diwaspadai, dr Diana menjelaskan, adalah temen-temennya opor dan ketupat yang kerap kali tidak terkontrol. Di antaranya kue-kue kering, seperti nastar dan kastangel, yang terkadang disantap berlebihan tanpa sadar karena dianggap bukan makanan utama, padahal kandungan gula dan karbohidratnya sama-sama tinggi.
"Jadi kalau misal tadi menyambung mindful tadi, ya udah mending jatah kalorinya tuh kepakai untuk makanan utamanya aja, jadi ketupat dengan lauk pauk dibanding ngambil jatah kalori untuk si kue-kue kering atau minuman manis gitu," jelasnya.
Tips Biar Kolesterol Nggak Jebol
Sementara itu, dr Gaga Irawan Nugraha, M.Gizi, SpGK, menjelaskan bahwa selama sebulan berpuasa terjadi defisit asupan nutrisi. Bukan cuma kalori, tapi juga komposisi nutrisinya baik protein maupun vitamin dan semacamnya.
Lebaran, menurut dr Gaga adalah kesempatan untuk mulai mengembalikan cadangan energi untuk menggantikan defisit selama sebulan sebelumnya. Meski begitu, ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan agar kolesterol tetap terkontrol.
"Pada prinsipnya secara umum ya, makan kita dalam satu hari itu terbagi menjadi 2 lah. Ada makanan utama dan makanan selingan. Makanan utama itu seharusnya bisa mengcover 80-95 persen dari kebutuhan nutrisi harian, bukan kalori ya," jelasnya saat berbincang dengan detikcom.
Menurutnya, aturan makan saat lebaran tergantung pada kondisi masing-masing individu. Karena sebenarnya tujuan utama makan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Selain itu, pengidap kolesterol harus tetap mengkonsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
"Mau yang kolesterolnya tinggi, trigliserida tinggi ataupun yang gula darahnya tinggi, harus tetap makan 3 kali (makanan utama) dan makan buah 2 kali (sebagai selingan)," tambahnya.
Ia menambahkan, bagi pengidap kolesterol dengan kadar yang tinggi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyantap hidangan lebaran.
"Kalau yang kolesterolnya tinggi, silakan makan 3 kali. Makan nasi dan lauknya dengan komposisi harus ada protein hewani seperti, daging merah, ayam, ikan dan telur. Dan protein nabati seperti tahu, tempe, bumbu kacang atau kacang. Sayuran juga harus ada, karena sayuran dapat menghambat penyerapan kolesterol," jelas dr Gaga.
"(Saat lebaran) makannya buah, jangan lagi makan kue kastengel dan sebagainya. 'Tapi kan cuman setahun sekali?', ya sudah boleh. Tapi hanya nyicip-nyicip, kastengel satu, putri salju satu, nastar satu, itu boleh lah. Yang diabetes juga boleh, asal hanya makan selama dua hari (lebaran), jangan keterusan," tutupnya.
Hal yang sama disampaikan juga oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Juwalita Surapsari, M.Gizi, SpGK. Apapun makanan yang disantap, menurutnya yang terpenting adalah tidak terlalu banyak dan tidak terus menerus.
"Hari Raya hanya 2 hari, sehingga setelah lewat hari tersebut sebaiknya (pola makan) sudah bisa kembali ke pola makan sehat," ungkapnya dalam perbincangan dengan detikcom.
Ia menambahkan, saat menyantap hidangan lebaran, maksimal memilih 2 lauk saja. Dan harus tetap menambahkan lalap ataupun acar sebagai asupan serat yang akan membantu menghambat penyerapan kolesterol.
Jika khawatir kolesterol naik, ia menyarankan untuk membatasi makanan yang menggunakan santan, gorengan, cake, dan kue-kue yang banyak menggunakan butter. Tidak perlu menunggu gejala untuk berhenti, karena pada dasarnya memang tidak ada gejala yang spesifik.
"Sering kali tidak ada gejala," tegas dr Juwalita.
Jadi, tidak perlu takut kolesterol naik saat menyantap hidangan lebaran. Tetap bisa kok, menikmati meriahnya lebaran dengan tubuh yang sehat, asalkan makan sesuai dengan porsi yang diperlukan tubuh.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Fix, Dokter Bilang Tak Ada Larangan Makan Opor! Kolesterol Bisa Kok Disiasati"