Takut lebaran usai lebaran? (Foto: istock) |
Kalap makan enak saat lebaran bikin khawatir body jadi 'lebaran' alias menggendut jadi lebih lebar. Kata dokter, anjuran puasa syawal bisa mencegahnya.
Tak bisa dipungkiri, lebaran merupakan momen yang dinanti oleh seluruh umat Islam. Setelah sebulan penuh berpuasa, umat Islam sering kali merayakannya dengan berbagai hidangan lezat dan kue-kue khas Lebaran.
Meskipun perayaan lebaran kerap disandingkan dengan kekhawatiran bikin tubuh 'lebaran', ternyata konsumsi makanan enak saat lebaran masih diperbolehkan. Spesialis gizi klinis, dr Gaga Irawan Nugraha, M.Gizi, SpGK memberikan beberapa tips supaya berat badan tidak naik saat lebaran.
"Boleh nggak ketupat? Boleh. Boleh nggak lontong kari? Boleh. Tapi hanya dua hari ya. Dua hari itu juga makanannya masih segar kan, masuk hari ketiga, nah kalau bisa saya sarankan shaum sunnah, nyawalan (puasa 1 Syawal)," terang dr Gaga.
"Jadi tidak cepat naik berat badan gitu kan, gimana agar tidak kaget. Justru dengan nyawalan ini kita akan menahan peningkatan berat badan dan kolesterol," imbuhnya.
Meski hanya bertahan dua hari, tak masalah. Tanpa berpuasa syawal, tetap lakukan pola makan seimbang dengan nasi, lauk pauk, dan tambahkan 2 kali porsi buah-buahan.
"Udah seperti itu. Hari ketiga prinsipnya kembali ke pola makan sehat. Lontong itu bukan berarti tidak sehat ya, maksudnya adalah pola makan yang lebih baik gitu. Jadi hari ketiga itu ga usah lontong lagi, ga usah ketupat lagi," jelas dr Gaga.
"Pada prinsipnya secara umum ya, makan kita dalam satu hari itu terbagi jadi dua lah. Ada makan utama dan ada makanan selingan," imbuhnya.
Makan utama seharusnya bisa mencakup 80-95% dari kebutuhan nutrisi harian dan bukan hanya kalori. Dengan sumber karbohidrat utama seperti nasi atau kentang, protein hewani, protein nabati, dan sayuran.
Sementara untuk kekurangan nutrisi harian, dapat dipenuhi dengan makanan selingan, seperti buah-buahan yang mengandung vitamin, mineral, dan serat, yang merupakan bagian dari kebutuhan makanan selingan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Khawatir 'Lebaran' usai Lebaran? Dokter Dukung Anjuran Puasa Syawal"