Hagia Sophia

28 April 2024

Sejumlah Orang Tewas Akibat Penyakit Saat Makam Raja Firaun Tutankhamun Dibuka

Para ahli baru-baru ini menguak pemicu sejumlah orang tewas terkena penyakit setelah membuka makam Raja Firaun Tutankhamun. (Foto: Getty Images)

Misteri mengerikan makam 'terkutuk' Raja Firaun Tutankhamun telah membingungkan para arkeolog selama berabad-abad setelah serangkaian kematian terjadi ketika makam itu dibuka.

Kini para ahli mengklaim mereka akhirnya berhasil menemukan alasan di balik 'kutukan Firaun'. Mereka mengungkap limbah beracun mematikan yang masih tertinggal di makam yang belum dibuka saat makam tersebut pertama kali dibangun menjadi pemicunya.

Banyak makam kuno di seluruh Mesir diperkirakan memiliki kadar radioaktif yang tinggi, klaim Journal of Scientific Exploration (JSE). Ahli mengatakan karena tingginya tingkat radiasi di dalam makam, siapa pun yang bersentuhan dengannya bisa terkena kanker dan penyakit radiasi yang bisa berakibat fatal.

Surat kabar JSE mengungkapkan mereka menemukan lonjakan yang mengkhawatirkan dalam tingkat radiasi yang sangat tinggi di seluruh Mesir baru-baru ini.

"Radiasi telah terdeteksi oleh penghitung Geiger di dua lokasi di Giza yang berdekatan dengan piramida," kata surat kabar tersebut, dikutip dari The Sun.

"Bacaannya digambarkan sebagai radioaktif yang sangat kuat."

Makam Raja Firaun Tutankhamun bukan satu-satunya titik radioaktif karena beberapa pemakaman, termasuk makam Osiris, dewa maut Mesir Kuno, dan Pemakaman Saqqara juga dilaporkan dipenuhi limbah radioaktif.

Makam beracun para bangsawan Mesir yang gugur berserakan di gurun pasir, namun para ahli yakin makam-makam tersebut mungkin terkait dengan unsur-unsur alam yang menghasilkan limbah mematikan tersebut.

Para peneliti bahkan membawa penghitung Geiger dan menemukan hasil kadar radioaktif yang sangat tinggi di beberapa dinding kuil.

Dipercaya juga bahwa orang-orang yang pertama kali membangun makam tersebut mengetahui tentang 'atmosfer' beracun dan secara sensasional meninggalkan tulisan di dinding yang memperingatkan akan adanya penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

"Sifat kutukan secara eksplisit tertulis di beberapa makam, dan salah satunya diterjemahkan sebagai, 'mereka yang membobol makam ini akan menemui kematian karena penyakit yang tidak dapat didiagnosis oleh dokter mana pun'," kata sebuah penelitian dari makalah penelitian JSE mengklaim.

Asal-Usul 'Kutukan Firaun'

'Kutukan' itu muncul setelah empat orang pertama yang membuka makam Raja Firaun Tutankhamun pada tahun 1922 semuanya tewas.

Orang pertama tiba-tiba mati hanya dalam waktu empat bulan sebelum tiga lainnya menyusul. Adapun orang pertama yang meninggal adalah orang yang mendanai penggalian Lord Carnarvon.

Meskipun makam Raja Tut dikaitkan dengan kematian pria itu, dia sebenarnya meninggal karena keracunan darah yang sama sekali tidak ada hubungannya.

Namun demikian, hal ini menyebabkan 'kutukan takhayul' ditempatkan di sekitar makam bersejarah yang membuat takut banyak pengunjung untuk mendekatinya.

Alasan lain potensi kutukan ini terkait dengan jumlah bakteri yang 'bersarang' pada mayat dan makanan busuk yang sering ditemukan di dalam makam.

"Ketika Anda berpikir tentang makam Mesir, yang Anda pikirkan bukan hanya mayat tetapi juga bahan makanan-daging, sayur-sayuran, dan buah-buahan," kata Ahli Mesir Kuno Jennifer.

Ini tentu saja menarik serangga, jamur, [bakteri], dan hal-hal semacam itu. Bahan mentahnya pasti sudah ada di sana ribuan tahun yang lalu," sambungnya.

Studi ilmiah membuktikan bahwa beberapa mumi membawa dua spesies jamur berbahaya, yakni Aspergillus niger dan Aspergillus flavus.

Keduanya dapat menyebabkan reaksi alergi, hidung tersumbat, dan bahkan pendarahan di paru-paru. Gas amonia, formaldehida, dan hidrogen sulfida juga ditemukan di dalam makam.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pemicu Sejumlah Orang Tewas Kena Penyakit usai Buka Makam Raja Firaun Tutankhamun"