Foto: shutterstock |
Mengonsumsi gula yang berlebih dapat berdampak pada kesehatan, khususnya pada organ tubuh. Gula sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi atau bahan bakar tubuh agar bisa bekerja secara optimal.
Secara alami, gula dapat ditemukan di sejumlah asupan, seperti buah-buahan. Sejumlah makanan ataupun minuman juga bisa mengandung gula tambahan.
Meski begitu, konsumsi gula perlu dibatasi agar tak menjadi 'bumerang' bagi tubuh. Menurut Harvard Health Publishing, ketika mengkonsumsi gula, sebagian besar gula akan dipecah dan diserap di usus kecil. Enzim khusus menyerang molekul yang lebih besar dan mengubahnya menjadi tiga gula sederhana, yakni glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Hati dan otot akan menyimpan sebagian glukosa sebagai glikogen, sebuah molekul yang dapat diubah kembali menjadi glukosa saat tubuh membutuhkannya.
Namun, saat glukosa memasuki aliran darah, kadar glukosa darah akan meningkat. Selanjutnya, pankreas akan mengeluarkan hormon insulin untuk membantu glukosa mencapai sel tujuan atau target yang dibutuhkan tubuh.
Pakar gizi masyarakat dr Tan Shot Yen menjelaskan kelebihan mengonsumsi gula dapat memicu sejumlah risiko masalah kesehatan. Di antaranya:
- Ketagihan. Meningkatnya kebutuhan rasa manis berlebih
- Kegemukan, kerapuhan tulang
- Kelebihan gula darah, berisiko diabetes hingga stroke.
- Kolesterol jahat meningkat, dengan risiko penyakit jantung
- Kemungkinan kanker meningkat akibat konsumsi gula, biasanya dikaitkan dengan produk ultra proses dan kegemukan
"Masalah gula bablas menyebabkan insulin meroket, yang tadinya bertujuan menekan gula agar tidak terjadi diabetes. Dan kelebihan gula ini disimpan jadi lemak," ucapnya saat dihubungi detikcom, Senin (3/6/2024).
"Yang bahaya jika terus-terusan insulin digenjot maka bisa terjadi resistensi insulin, insulinnya sudah kebal, nggak bisa lagi nurunin gula darah, dengan akibat diabetes terjadi," sambungnya lagi.
Lantas Bagaimana Cara Aman Konsumsi Gula?
dr Tan menjelaskan sebaiknya mengonsumsi gula yang berasal dari sumber aslinya, seperti beras, umbi, jagung, sagu, sayur, dan buah.
"Kemudian sebisa mungkin tidak perlu menambah olahan pabrik, seperti gula pasir hingga pemanis buatan," katanya.
Hindari juga pangan kemasan yang bergula tinggi, serta waspadai dengan 'gula tersembunyi' di dalam produk kemasan dan biasakan memahami label pangan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Hati-hati, Bisa Begini Efeknya ke Tubuh Jika Kelebihan Konsumsi Gula"