![]() |
Tivaj Hopkins termotivasi menurunkan berat badan usai hampir kehilangan nyawanya. (Foto: Instagram @lekai_motivator2000) |
Setiap orang memiliki alasan masing-masing untuk menurunkan berat badan. Bagi Tivaj Hopkins, motivasinya berasal dari insiden yang hampir menghilangkan nyawanya.
Saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas, Hopkins memiliki bobot tubuh 400 pon (sekitar 181 kg). Kondisi tersebut membuat Hopkins mengalami banyak masalah kesehatan, mulai dari kolesterol tinggi, hipertensi, dan asma.
"Setiap kali kadarnya diukur, hasilnya cukup tinggi. Hal itu membuat ibu saya stres karena saya harus sering mengunjungi dokter. Dan hal itu membuat saya tertekan, karena saya tahu apa yang dirasakan oleh ibu itu semua karena saya," ujar Hopkins dikutip dari Today, Sabtu (1/2/2025).
Hopkins sadar dia harus menurunkan berat badan, tetapi tidak pernah benar-benar mencobanya. Semua berubah ketika dia dirawat di rumah sakit akibat "serangan jantung mini" pada usia 17 tahun.
"Itu adalah pengingat bahwa jika saya tidak membuat perubahan apa pun, saya tidak akan bertahan lama di sini. Saya tidak ingin mati dengan mengetahui bahwa saya belum mencapai apa pun," katanya.
Hopkins mulai melakukan sejumlah penyesuaian terhadap gaya hidupnya. Dia mulai berjalan kaki, angkat beban, dan mengubah pola makannya.
Setelah lulus SMA, Hopkins bekerja di gudang UPS. Dia tahu bekerja di restoran cepat saji atau toko eceran yang menyediakan makanan cepat saji akan menimbulkan godaan yang sulit ditolak. Karenanya, Hopkins memutuskan untuk bekerja di tempat yang membuatnya aktif bergerak.
Setelah menurunkan sedikit berat badan dan merasa lebih bugar, Hopkins pun bergabung dengan pusat kebugaran dan melakukan latihan angkat beban. Dia juga berhenti makan makanan cepat saji dan beralih ke pola makan tinggi protein.
"Begitu saya menguasai pusat kebugaran, saya pikir saya bisa menguasai asupan nutrisi. Itu adalah bagian lain yang sangat bagus dari transisi saya - mengubah kebiasaan makan saya. Begitulah cara saya menjadi diri saya yang sekarang," tuturnya.
Hasil kerja kerasnya berbuah manis. Hopkins sukses menurunkan berat badan sebanyak 180 pon (sekitar 81 kg) dan mengatasi masalah kesehatan yang dimilikinya.
"Saya tidak menderita asma dan saya sudah tidak mengonsumsi obat tekanan darah tinggi lagi. Saya tidak perlu minum obat apa pun," ujar Hopkins.
Pengalaman tersebut juga membuat Hopkins memperoleh pekerjaan baru. Kini, dia bekerja sebagai pelatih kebugaran dan membantu orang-orang untuk mewujudkan tubuh yang sehat.
"Saya melihat diri saya pada orang-orang yang saya latih. Itulah dorongan yang membuat saya bekerja. Dan membantu orang lain membantu kesehatan mental saya. Saya senang membantu orang lain," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kisah Pria Pangkas BB 81 Kg, Termotivasi Diet usai Hampir Mati Sakit Jantung"