![]() |
Ilustrasi sakit di belakang kepala. Foto: Shutterstock |
Sakit di bagian belakang kepala cukup umum terjadi di masyarakat. Kondisi tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan untuk sekadar istirahat saja jadi terasa tidak nyaman.
Apabila detikers sering mengalami sakit di bagian belakang kepala, jangan anggap remeh hal tersebut. Sebab, sakit kepala belakang bisa menandakan adanya risiko penyakit tertentu.
Penyebab Sakit di Bagian Belakang Kepala
Ada sejumlah faktor yang membuat seseorang dapat mengalami sakit di bagian belakang kepala. Apa saja? Berikut sejumlah penyebabnya:
1. Tubuh Tegang
Pada umumnya, sakit di bagian belakang kepala disebabkan karena tubuh yang tegang. Hal ini terjadi karena otot-otot di kulit kepala, wajah, rahang, dan leher menegang karena stres mental atau emosional.
Selain itu, ada sejumlah gejala lain yang dirasakan saat tubuh tegang, seperti:
- Nyeri ringan hingga sedang
- Merasakan tekanan konstan di bagian depan wajah, kepala, atau leher
- Sensitif terhadap cahaya dan suara.
Mengutip Web MD, ada dua bentuk sakit kepala karena tegang, yakni episodik dan kronis. Apa bedanya?
Sakit kepala tegang yang bersifat episodik akan dialami antara 10-15 hari dalam sebulan. Setiap sakit kepala akan berlangsung selama 30 menit hingga beberapa hari.
Sementara itu, sakit kepala tegang kronis cenderung lebih parah. Kemungkinan seseorang dapat mengalaminya lebih dari 15 hari dalam sebulan. Bahkan, rasa sakit yang ditimbulkan akan konstan selama berhari-hari atau berbulan-bulan.
2. Postur Tubuh yang Buruk
Postur tubuh yang buruk saat duduk, bekerja, berkendara, atau tidur dapat memicu sakit di bagian belakang kepala. Kondisi itu dapat menegangkan otot-otot di bagian belakang karena memberikan tekanan pada bahu dan leher.
Sebaiknya, ubah tempat duduk di tempat kerja atau atur posisi duduk saat berkendara agar bahu dan leher tidak tegang. Ketika tidur, pastikan posisi tempat tidur dan bantal diatur secara baik agar merasa nyaman.
3. Kolesterol Tinggi
Saat kolesterol tinggi, molekul lemak dapat menempel pada dinding bagian dalam arteri dan menyebabkan sumbatan. Ketika arteri menyempit akan muncul rasa sakit yang mengganggu di bagian belakang kepala.
Kondisi ini akan membuat aliran darah yang kaya oksigen tersumbat dan tidak dapat mencapai organ-organ yang membutuhkannya. Menurut badan perawatan kesehatan Medicover Hospitals, sakit kepala yang sering terjadi di bagian belakang kepala mungkin merupakan indikasi kolesterol tinggi.
"Penyumbatan pembuluh darah di area sekitar kepala, dapat menyebabkan sakit kepala di bagian belakang kepala," kata badan kesehatan tersebut yang dikutip dari Express UK.
"Hal ini terjadi ketika pembuluh darah tersumbat oleh plak kolesterol. Jika ini tidak diatasi, pembuluh darah akan pecah dan menyebabkan stroke," lanjutnya.
4. Tekanan Rendah
Penyebab berikutnya karena cairan serebrospinal dari otak dan sumsum tulang belakang bocor. Kondisi ini disebut juga sebagai sakit kepala tekanan rendah atau spontaneous intracranial hypotension.
Cairan tulang belakang berfungsi untuk mengisi kantung cairan (meninges) yang melindungi dan menyokong otak. Jika terjadi kebocoran kecil pada meninges dapat menyebabkan penurunan tekanan secara tiba-tiba, sehingga meregangkan saraf pada lapisan di sekitar otak dan menyebabkan nyeri.
Gejala yang ditimbulkan adalah rasa sakit di bagian belakang kepala yang sangat hebat, terutama saat duduk atau berdiri. Dalam sejumlah kasus, pengidapnya dapat merasakan gejala seperti leher kaku dan sakit, mual, serta muntah.
Sakit kepala akibat tekanan rendah dapat memburuk saat batuk, bersin, atau berolahraga. Biasanya rasa sakit akan hilang dalam waktu 20-30 menit setelah berbaring di kasur.
5. Aktivitas Fisik Berat
Sakit di bagian belakang kepala juga bisa disebabkan karena kelelahan setelah berolahraga atau dikenal sebagai exertion headaches. Kondisi ini disebabkan karena melakukan aktivitas fisik yang cukup berat.
Mengutip laman Very Well Health, sakit kepala ini termasuk dalam kategori primer yang diduga disebabkan oleh pembuluh darah yang melebar dengan cepat untuk mengalirkan lebih banyak darah ke kepala. Beberapa gejala yang kerap dialami di antaranya mual, muntah, dan sensitif terhadap cahaya.
Sakit kepala akibat aktivitas fisik dapat berlangsung selama beberapa menit, jam, dan terkadang hari. Sakit kepala ini cenderung menyerang pria berusia sekitar 40 tahun yang berolahraga terlalu keras.
Penyebab utama sakit kepala akibat aktivitas fisik berat diduga karena insufisiensi vena, yakni suatu kondisi saat vena mengalami masalah dalam mengalirkan darah kembali ke jantung. Penyebab umum insufisiensi vena karena terdapat masalah di katup jantung.
Maka dari itu, sakit kepala akibat aktivitas fisik yang terus-menerus mungkin menjadi pertanda bahwa kamu harus menemui dokter jantung untuk konsultasi lebih lanjut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "5 Penyebab Sakit di Bagian Belakang Kepala, Bisa Pertanda Kolesterol Tinggi"