![]() |
Foto: Ilustrasi menolak makanan (Getty Images/iStockphoto/Jelena Stanojkovic) |
Berat badan ideal seringkali dianggap sebagai ukuran kesehatan dan penampilan. Namun, obsesi kurus bisa berubah menjadi masalah yang serius.
Anoreksia merupakan gangguan makan berbahaya yang bisa berdampak buruk pada pengidapnya yang ingin menurunkan berat badan. Kondisi ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan yang serius.
Anoreksia nervosa atau yang sering disebut sebagai anoreksia adalah gangguan makan dan gangguan kesehatan mental yang membatasi asupan kalori secara ekstrem. Dalam bahasa medis, anoreksia berarti tidak ingin makan. Sementara penambahan nervosa pada anoeksia mejadikannya kondisi kesehatan mental. Artinya kondisi ini bermula dari sistem saraf, di otak, saraf, impuls, dan pikiran.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, pengidap anoreksia melakukan diet ekstrem untuk menjaga berat badan serendah mungkin. Hal ini menyebabkan malnutrisi dan seringkali Indeks Massa Tubuh (IMT) yang rendah.
Mereka seringkali memiliki ketakutan yang kuat akan kenaikan berat badan dan mungkin merasa kelebihan berat badan, meski badannya kurus. Orang dengan kondisi ini juga sangat mementingkan pengendalian berat badan dan bentuk tubuh, serta melakukan upaya yang membahayakan hidup mereka.
Gejala Anoreksia
Beberapa pengidap anoreksia mungkin tidak terlihat terlalu kurus. Namun, dikutip dari laman Mayo Clinic, mereka bisa mengalami beberapa gejala fisik serta emosional dan perilaku seperti berikut:
Gejala Fisik
- Irama jantung yang tidak teratur
- Tekanan darah rendah
- Dehidrasi
- Jari-jari mungkin tampak membiru dan kulit mungkin kering
- Rambut mulai menipis atau rontok
- Penurunan berat badan yang ekstrem atau tidak mencapai penambahan berat badan yang diharapkan berdasarkan usia
- Merasa sangat lelah dan lemah
- Pusing atau pingsan
- Kesulitan buang air besar dan sakit perut
- Merasa kedinginan
- Pembengkakan pada lengan atau kak
- Kesulitan berkonsentrasi atau fokus
- Suasana hati yang buruk
- Meningkatnya kecemasan
- Berkurangnya massa tulang
- Perempuan yang tidak menggunakan alat kontrasepsi mungkin tidak mengalami menstruasi.
Gejala Emosional dan Perilaku
- Melewatkan makan atau menolak makan
- Sangat membatasi jumlah makanan yang dimakan melalui diet atau puasa, tidak mengakui rasa lapar, dan mencari alasan untuk tidak makan
- Saat makan, hanya mengkonsumsi beberapa makanan yang "aman", seringkali makanan rendah lemak dan kalori
- Terlalu fokus pada pola makan "bersih" atau sehat dan berhenti makan jenis makanan tertentu dengan cara yang tidak direkomendasikan tenaga kesehatan profesional.
Orang yang mengidap anoreksia juga mungkin makan berlebihan dan memuntahkannya kembali. Jika mengalami anoreksia tipe ini, seseorang makan jauh lebih sedikit dari yang dibutuhkan.
Gejala emosional dan perilaku anoreksia lainnya mungkin termasuk:
- Terlalu banyak olahraga
- Takut berat badan naik
- Fokus pada penampilan
- Kesulitan tidur
- Melukai diri sendiri
Masalah Kesehatan Serius yang Bisa Disebabkan oleh Anoreksia
Dikutip dari laman National Library of Medicine, masalah kesehatan serius yang bisa terjadi akibat anoreksia di antaranya:
- Masalah jantung, seperti irama jantung abnormal atau gagal jantung
- Dehidrasi dan malnutrisi yang bisa menyebabkan pingsan, kejang atau pankreatitis
- Anemia
- Kerusakan gigi dan atau infeksi gusi
Beberapa orang juga bisa memiliki masalah kesehatan mental seperti memikirkan atau mencoba bunuh diri.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Apa Itu Anoreksia? Kenali Gangguan Makan Berbahaya Ini"