![]() |
Kepala BGN Dadan Hindayana. (Foto: ANTARA FOTO/ABDAN SYAKURA) |
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana buka suara soal kejadian keracunan berkaitan dengan program makan bergizi gratis (MBG) yang kembali terjadi. Dadan mengatakan pihaknya menyesalkan kejadian tersebut.
Sebagai upaya tindak lanjut, ia akan terus memperkuat mekanisme terhadap pengamanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) lama dan baru.
"Kami sangat menyesalkan terkait kejadian ini masih ada dan kami prihatin, tetapi kami sudah melihat bahwa sebagian besar kejadian ini karena munculnya SPPG baru dan rata-rata SPPG baru ini memang butuh pembiasaan, jadi dari mitigasi kami tersendiri terkait dengan kejadian dari gangguan pencernaan pada anak," ujar Dadan dalam sebuah konferensi pers, Senin (22/9/2025).
Dadan mengusulkan untuk SPPG yang baru bergabung bisa memulai dengan produksi MBG dalam jumlah yang kecil. Ia lantas mencontohkan SPPG baru bisa memulai produksi awal untuk dua sekolah. Lalu, jumlah produksi SPPG bisa ditingkatkan secara berkala misalnya sampai 20 sekolah untuk 3.500 porsi.
Selain itu, ia juga mengingatkan SPPG lama untuk lebih hati-hati dalam mengganti supplier bahan baku MBG. Ia mengungkapkan berapa kasus keracunan yang muncul berkaitan penggantian supplier bahan baku.
"Untuk SPPG lama kami ingatkan agar mengganti supplier juga hati-hati karena penggantian supplier bisa berdampak luar biasa. Karena bisa selama supplier lama aman, tapi (supplier) baru tidak aman," ucap Dadan.
"Jadi coba berusaha memperketat SOP kita, lalu SPPG yang kemudian pelayannya menimbulkan masalah pencernaan pada anak, kami stop dulu sampai selesai (penyesuaian)," tandasnya.
Berdasarkan data BGN sampai 22 September 2025, total ada 4.711 orang yang terdampak KLB berkaitan keracunan MBG. Adapun jumlah tersebut terbagi Wilayah I (Sumatera) dengan 1.281 kasus, Wilayah II (Jawa) dengan 2.606 kasus, dan Wilayah III (Wilayah lain) dengan 824 kasus.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Siasat Pemerintah Biar Kasus Keracunan di Makan Bergizi Gratis Tak Terulang"