detikcom |
Para pakar kerap menyoroti bahaya kandungan Bisfenol A (BPA) pada beberapa kemasan pangan. Hal ini karena adanya potensi migrasi senyawa tersebut ke dalam makanan atau minuman hingga tidak sengaja tertelan.
Pasalnya paparan BPA dapat menyebabkan sederet penyakit, termasuk kanker dan masalah pada janin dan ibu hamil. Diketahui, BPA atau bisphenol A merupakan bahan kimia yang ditemukan dalam plastik polikarbonat, yang biasanya digunakan pada air minum dalam kemasan (AMDK).
Namun selain pada AMDK, ternyata BPA juga terdapat di kemasan makanan dan minuman lainnya. Dosen dan peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center - Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Nugraha Edi Suyatma mengatakan bahaya paparan BPA ada di mana-mana. Karena kandungan BPA juga marak digunakan dalam kemasan kaleng hingga botol bayi atau dot yang mestinya dilarang total peruntukannya pada bayi dan anak-anak.
"Berdasarkan riset, hampir 90 persen enamel pada makanan kaleng terbuat dari bahan kimia epoksi yang merupakan bahan baku dari campuran BPA dan epichlorohydrin," kata Nugraha dalam keterangan tertulis, Rabu (7/9/2022).
Bahkan, menurutnya tingkat migrasi BPA paling tinggi ditemukan pada kemasan kaleng. Sebagaimana peringatan bahaya BPA di luar AMDK galon polikarbonat yang pernah disampaikan sebelumnya.
"Risiko migrasi BPA yang paling tinggi juga ada pada makanan dan minuman kaleng," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Hati-hati! Bahaya Paparan BPA Mengintai di Kemasan Kaleng-Botol Bayi"