Foto: Getty Images/iStockphoto/Theerawan Bangpran, detikcom |
Heboh kasus Es Teh Indonesia melayangkan somasi kepada konsumennya. Kasus tersebut berawal dari konsumen yang mengkritik produk Es Teh Indonesia karena dianggap terlalu manis di media sosial.
Meski konsumen tersebut sudah meminta maaf, hal ini terlanjur membuat banyak netizen mempertanyakan bagaimana dengan kadar gula yang dipakai juga pada kopi kekinian. Lantas, lebih bahaya kopi atau es teh kekinian?
Menurut Ketua umum PB Perkeni (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia), Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD, Jika kopi maupun teh yang dikonsumsi tersebut masih dalam batas wajar, tidak akan ada masalah. Namun, sebaiknya mengurangi atau membatasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung tinggi gula dan garam. Usahakan untuk tidak mengonsumsinya setiap hari, misalnya seminggu sekali.
Sedangkan orang yang mengidap diabetes sudah pasti harus menghindari minuman manis tersebut. Termasuk dengan orang yang memiliki risiko diabetes bisa juga mulai menghindari konsumsi makanan minuman manis.
"Untuk orang normal karena ini gulanya tinggi tidak disarankan minum tiap hari. Itu kalorinya juga di minuman kadang tinggi, tak terasa kalori tinggi itu kita tambah banyak makan akan bikin gemuk. Kalau orang normal mau minum, seminggu sekali masih bisa. Tapi perhatikan asupan kalori," tuturnya saat dihubungi detikcom, Senin (26/9/2022).
"Orang diabetes udah pasti harus hindari ini. Kalau orang untuk yang punya risiko diabetes (kegemukan, ada keturunan, dan sebagainya bisa juga untuk mulai menghindari," sambungnya.
Lebih lanjut, Prof Suas juga memberikan rekomendasi untuk takaran gula yang bisa dikonsumsi dalam sehari. Pada orang normal tanpa memiliki riwayat atau berisiko tinggi diabetes, sedikit gula (satu sendok teh) pada minuman, 2 sampai 3 kali sehari sebenarnya tidak masalah. Usahakan asupan karbohidratnya sebagian besar 90-95 persen dari karbohidrat kompleks (berserat).
"Pada orang normal, sedikit gula (satu sendok teh) pada minuman, 2-3 kali sehari sebenarnya tidak ada masalah. Usahakan asupan karbohidratnya sebagian besar 90-95 persen dari karbohidrat kompleks (berserat). Lagi sekali gula termasuk karbohidrat simple/sederhana, di usus tanpa diperlukan proses langsung diserap masuk ke dalam darah," lanjutnya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Heboh Es Teh Kemanisan, Lebih Bahaya Mana dengan Kopi Susu Kekinian?"