Hagia Sophia

15 September 2022

Manfaat yang Dirasakan Saat Berhenti Ngevape

detikcom

Vape atau rokok elektrik sering disebut memiliki risiko lebih rendah daripada rokok tembakau pada umumnya. Faktanya vape juga bisa merusak paru-paru bahkan dapat menyebabkan kematian. Vape juga memicu adiksi bagi penggunanya sehingga sulit untuk berhenti.

Dikutip dari The Healthy, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menghitung hampir 3.000 kasus penyakit paru-paru terkait penggunaan vape. Pada 29 negara bagian, CDC mencatat 68 kematian.

Vape memungkinkan penggunanya menghirup cairan dari 'cartridge' pada vape. Selain itu, nikotin, bahan kimia dan perasa juga sangat berbahaya bagi tubuh.

Secara bertahap, berikut perbedaan dan manfaat yang dapat dirasakan bila berhenti mengonsumsi vape:

1. Perbaikan Kardiovaskular

20 menit kemudian setelah berhenti, detak jantung akan kembali normal, tekanan darah turun, dan sirkulasi mulai normal. Pernapasan juga akan meningkat karena bahan utama pada rokok elektrik yakni propilen glikol dan gliserin nabati menghasilkan bahan kimia yang saat dipanaskan akan merusak pernapasan.

Pakar kesehatan dan kebugaran Maple Holistics, Caleb Backe, mengatakan berhenti menggunakan vape akan berpengaruh pada pernapasan yang lebih ringan dan aliran udara yang lebih jernih.

2. Stop Efek Nikotin

Setelah beberapa jam saat berhenti, adiksi nikotin mungkin akan mengeluarkan gejala ringan dan sementara yang bersifat psikologis dan fisik.

Gejala psikologis yang mungkin dialami adalah perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, mudah marah, dan kecemasan. Sedangkan gejala fisik yang mungkin adalah sakit kepala, berkeringat, kram perut, tremor, insomnia, nafsu makan meningkat, dan sembelit.

Efek pertama ini dapat berlangsung dalam 4 hingga 24 jam setelah berhenti penggunaan. Puncak dari efek ini adalah sekitar 3 hari dan secara bertahap berkurang selama tiga hari hingga empat minggu berikutnya.

Butuh sekitar satu bulan untuk menghilangkan efek adiksi atau ketergantungan dari penggunaan vape.

3. Risiko Serangan Jantung Menurun

Setelah satu hari berhenti, risiko mengalami serangan jantung akan berkurang berkat penurunan tekanan darah, peningkatan kadar oksigen darah, dan penurunan kadar kolesterol. Menurut penelitian pada 2018, penggunaan rokok elektrik setiap hari menaikkan risiko seseorang terkena serangan jantung dua kali lipat.

4. Kerja Indra Membaik

Seperti merokok, vape juga dapat mengurangi kemampuan untuk mencium dan merasakan. Setelah dua hari berhenti, kemampuan-kemampuan indra tersebut akan mulai membaik.

5. Nikotin Keluar dari Tubuh

Tiga hari setelah berhenti menggunakan vape, tubuh mungkin akan mengalami sejumlah efek penyetopan asupan nikotin. Namun begitu jika stop penggunaan vape terus dipertahankan, akan terasa efek baik pada tubuh dalam jangka waktu lebih lama.

"Anda dapat mengalami gejala penyetopan nikotin seperti sakit kepala, berkeringat, kram perut, atau mengidam nikotin," kata Osita Onugha, ahli bedah toraks dan direktur penelitian bedah toraks dan laboratorium inovasi bedah di John Wayne Cancer Institute di Providence Pusat Kesehatan Saint John di Santa Monica, California.

6. Paru-paru Sehat

Perokok sering mengalami batuk yang mengganggu disertai sesak napas. Merokok dapat merusak paru-paru dan sulit melawan infeksi.

Satu bulan setelah berhenti penggunaan, paru-paru menunjukkan kemampuan yang meningkat. Meski ada sedikit sesak napas dan batuk, gejala pada tubuh akan relatif membaik.

Sembilan bulan kemudian, paru-paru akan secara signifikan kembali mampu melawan infeksi berkat pembaruan struktur seperti rambut mikroskopis dalam paru-paru yang membantu mengeluarkan lendir sehingga dapat melawan infeksi.

7. Sirkulasi Darah Membaik

Nikotin dapat menyempitkan pembuluh darah di kulit dan sekitar jantung. Setelah tiga bulan berhenti, kadar nikotin yang biasa dikonsumsi berkurang dan sirkulasi darah akan membaik karena pembuluh darah kembali ke diameter normal.

8. Resiko Serangan Jantung Berkurang Setengahnya

Setelah satu tahun lamanya, pembuluh darah kembali ke ukuran normal, detak jantung kembali ke kecepatan yang aman, dan tekanan darah menurun. Ini berdampak pada penurunan resiko serangan jantung dibandingkan saat masih mengkonsumsi vape.

9. Risiko Stroke Rendah

Lima tahun kemudian, risiko stroke akan secara signifikan berkurang. Perokok elektrik 71 persen lebih tinggi berisiko stroke dibandingkan bukan perokok.






















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Kamu Stop Ngevape"