Tes COVID massal di China. Foto: Chinatopix via AP |
Pemerintah China kembali menerapkan penguncian ketat (lockdown) di Kota Wuhan akibat kasus yang naik drastis selama beberapa hari terakhir. Pemerintah setempat memerintahkan lebih dari 800.000 orang di satu distrik untuk tinggal di rumah hingga 30 Oktober.
Dilaporkan The Guardian, Wuhan, kota yang pertama kali melaporkan wabah COVID-19 di dunia pada akhir 2019, mencatat sekitar 20 hingga 25 infeksi baru setiap hari pada pekan ini.
Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, Wuhan menangguhkan penjualan daging babi di beberapa area untuk sementara waktu.
Keputusan ini diambil setelah pihak berwenang mengatakan satu kasus COVID-19 terkait dengan rantai pasokan daging babi lokal.
"Wuhan juga menangguhkan penjualan daging babi di beberapa bagian kota," tulis The Guardian, yang dikutip pada Jumat (28/10/2022).
Presiden Xi Jinping juga telah mengisyaratkan bahwa China akan terus melakukan pendekatan nol-Covid yang ketat bahkan ketika langkah-langkah tersebut telah membebani pertumbuhan ekonomi.
Berawal dari masa-masa awal pandemi COVID-19 di Wuhan, kebijakan Covid Zero China mencakup penguncian, pengujian massal, dan pembatasan perjalanan untuk menahan penyebaran virus menular. Namun, pendekatan oleh pemerintah Jinping ini menyebabkan gangguan sosial dan ekonomi yang meluas.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jual Beli Babi Diduga Jadi Biang Kerok Kasus COVID-19 di Wuhan Naik Lagi"