Foto: Pesta Hallowen di Itaewon(dok AFP) |
Sebanyak 151 orang dinyatakan meninggal dalam tragedi malam Halloween yang terjadi di Itaewon, Korea Selatan. Kebanyakan yang meninggal adalah remaja yang berusia awal 20-an.
Setidaknya 100 ribu orang dilaporkan memadati jalan kecil di pusat kota Seoul itu, menyebabkan banyak warga terhimpit saat merayakan pesta Halloween di sana.
Dilaporkan AP News, seorang korban yang selamat mengatakan banyak orang jatuh dan saling menjatuhkan "seperti domino" setelah mereka didorong oleh orang lain.
Korban selamat, bermarga Kim, mengatakan mereka terjebak selama sekitar satu setengah jam sebelum diselamatkan, ketika beberapa orang berteriak "Tolong saya!" dan yang lainnya sesak napas, menurut surat kabar Hankyoreh yang berbasis di Seoul.
Lainnya, Kim Seo Jeong, bercerita kepada NY Times bahwa saat kejadian dia terdorong oleh banyak massa. Di dekatnya, orang-orang saling berdesakan hingga berjatuhan.
Ada orang-orang di bawah saya dan orang-orang jatuh di atas saya. Aku hampir tidak bisa bernapas. Kami berteriak dan berteriak minta tolong, tetapi musiknya sangat keras di gang, teriakan kami tenggelam," ungkapnya,
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, kehabisan napas menyebabkan kekurangan oksigen. Kondisi ini membuat penurunan kadar oksigen dalam darah yang menyebabkan sakit kepala, kesulitan bernapas, sampai kulit mengalami kebiruan. Tergantung pada tingkat keparahan dan durasi,hipoksemia dapat menyebabkan gejala ringan sampai menyebabkan kematian.
Ada beberapa respons yang akan dialami tubuh saat kehabisan napas yakni:
- 30-180 detik: tubuh mulai kehilangan kesadaran
- 1 menit: sel-sel otak mulai mati
- 3 menit: neuron akan mengalami kerusakan yang lebih luas dan kerusakan otak parah akan terjadi
- 10 menit: meski tetap hidup, kerusakan otak jangka panjang tak bisa dihindari
- 15 menit: kelangsungan hidup menjadi hampir mustahil
Sebagian besar kasus kekurangan oksigen memiliki penyebab langsung dan jelas. Seseorang berisiko kekurangan oksigen dalam beberapa keadaan, termasuk:
- Henti jantung atau henti pernapasan karena kecelakaan, stroke, dan peristiwa serupa
- Tenggelam
- Tersedak
- Artimia jantung
- Terlalu banyak menghirup karbon dioksida
- Tekanan darah sangat rendah
- Keracunan, termasuk overdosis obat
- Cedera terkait kelahiran pada bayi baru lahir
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cerita Korban Selamat Tragedi Itaewon: Sesak Napas, Terjebak Sejam di Kerumunan"