Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/AgFang |
Hingga kini, belum ada kepastian perihal biang kerok ratusan kasus gangguan ginjal akut di Indonesia. Namun, etilen glikol yang tercemar pada produk obat cair atau sirup diduga menjadi pemicu ratusan kasus tersebut.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan RI menyinggung temuan kontaminasi etilen glikol pada darah pasien gangguan ginjal akut. Namun pakar menyoroti, ditemukan bahwa tidak semua pasien gangguan ginjal akut mengalami kontaminasi bahan serupa.
"Penelusurannya (dugaan gangguan ginjal akut dipicu oleh etilen glikol) dari mana? Obat sirup. Ini pada kelompok gagal ginjal akut, 90 persen (pasien) mengkonsumsi obat cair. Tapi ada 10 persen yang tidak," beber Staf Pengajar Departemen Kependudukan dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dalam webinar 'Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak: Perspektif Kesehatan Masyarakat', Jumat (28/10/2022).
"Dari jenis, banyak parasetamol karena parasetamol yang banyak menggunakan pelarut PEG ini. Tapi ada juga yang bukan. Memang tidak segampang menentukan 'oh ini karena (etilen glikon)'," imbuhnya.
Obat penawar racun etilen glikol efektif buat pasien gangguan ginjal akut, dugaan semakin kuat?
Lebih lanjut, Iwan juga menyinggung temuan obat penawar khusus etilen glikol, yakni Fomepizole, yang ternyata efektif memulihkan para pasien gangguan ginjal akut.
Mengingat, pemerintah memberikan antidotum atau obat penawar etilen glikol yakni 'Fomepizole' kepada pasien-pasien gangguan ginjal akut di rumah sakit. Hasilnya, sejumlah pasien yang menerima obat penawar tersebut mengalami perbaikan kondisi.
Dalam kesempatan lainnya, pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Zullies Ikawati sempat menerangkan, fomepizole bukanlah obat yang secara spesifik menyembuhkan gagal ginjal, melainkan merupakan penawar racun etilen glikol.
"Obat gagal ginjal itu tidak ada secara spesifik. Obat ini adalah penawar racun etilen glikol. Jadi kalau gagal ginjal terbukti karena etilen glikol, maka obat ini mungkin bisa bermanfaat," ujar Prof Zullies dalam siaran langsung Instagram Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Selasa (25/10).
"Dia (fomepizole) adalah inhibitor, penghambat enzim. Kalau etilen glikol itu, akan harus merubah dulu menjadi metabolik supaya menjadi toksik. Kalau etilen glikol sendiri lower toxic, jadi tidak terlalu toxic dibandingkan metaboliknya," imbuhnya.
Juru bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril juga sempat menjelaskan fomepizole akan didistribusikan ke rumah sakit yang menangani pasien gangguan ginjal akut. Sejauh ini, Indonesia sudah menerima 30 vial fomepizole dari Singapura dan 16 vial dari Australia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pasien Gagal Ginjal Pulih Usai Diberi Penawar, Dugaan Etilen Glikol Menguat?"