ilustrasi (Foto: thinkstock) |
Tanda-tanda henti jantung harus diwaspadai sedari dini untuk mencegah komplikasi fatal. Jika terlambat ditangani semenit saja, risiko buruk yang akan terjadi adalah kematian.
Henti jantung atau cardiac arrest merupakan penurunan kinerja jantung secara tiba-tiba karena masalah pada sistem kelistrikan jantung. Aliran listrik yang tidak efektif akan memengaruhi pompa jantung dan menghentikan aliran darah ke seluruh tubuh.
Penyebab henti jantung sering dikaitkan dengan aritmia atau gangguan jantung lainnya. Penggunaan zat adiktif berbahaya, stres, dan olahraga berat juga termasuk faktor pemicu kondisi ini.
Masyarakat terkadang sering menyamakan serangan jantung dan henti jantung. Padahal keduanya memiliki penyebab dan kondisi yang berbeda. Serangan jantung terjadi karena arteri koroner tersumbat dan menghambat aliran darah ke otot jantung, namun pengidapnya masih bisa bernapas karena jantung terus berdetak. Sementara itu, henti jantung disebabkan oleh masalah listrik di jantung yang langsung menurunkan kinerjanya.
Tanda-tanda Henti Jantung
Kebanyakan orang mengalami henti jantung memiliki banyak tanda sejam atau bahkan beberapa minggu sebelumnya. Dikutip dari National Heart, Lung, and Blood Institute dan NDTV, kemungkinan tanda-tanda henti jantung sebagai berikut:
1. Nyeri Dada
Tanda yang pertama adalah nyeri dada atau angina, di mana seseorang merasa seperti tertekan dan terjepit sehingga memicu sesak napas. Pria cenderung mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena angina dibandingkan wanita.
Kondisi ini menyulitkan seseorang untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari, misalnya berolahraga ataupun berjalan santai. Sebelum berakibat fatal, sebaiknya lakukan pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG) untuk mengukur aliran listrik jantung.
2. Pingsan
Kehilangan kesadaran sesaat atau kolaps merupakan kondisi yang kerap terjadi pada pengidap henti jantung mendadak. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi detak jantung yang tidak stabil.
3. Sesak Napas
Jantung yang mengalami penurunan fungsi akan menghambat aliran darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, paru-paru dan otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
4. Palpitasi
Palpitasi atau jantung berdebar kencang sering muncul ketika seseorang mengalami kepanikan atau gugup sehingga terasa tidak nyaman. Akan tetapi, tanda ini juga bisa dipicu oleh faktor lain seperti pengonsumsian kafein berlebih atau aritmia (gangguan irama jantung).
5. Pusing dan Mudah Lelah
Pasokan darah yang berkurang akibat henti jantung menyebabkan pengidapnya pusing dan lelah tiba-tiba. Bila masalah kesehatan ini terjadi, hentikan aktivitas sementara dan segeralah laporkan ke dokter.
Selain itu, pengidap henti jantung berpotensi mengalami:
- Sakit punggung.
- Masalah gastrointestinal, seperti sakit perut, mual, dan muntah.
- Gejala mirip flu
Cara Melakukan CPR
Henti jantung merupakan kondisi darurat medis yang harus ditangani secepat mungkin. Sembari menunggu bantuan tenaga profesional, masyarakat bisa memberikan pertolongan pertama pada pengidap henti jantung dengan resusitasi jantung paru-paru atau cardiopulmonary resuscitation (CPR). Langkah-langkahnya antara lain:
- Letakkan kedua tangan di tengah dada pengidap henti jantung.
- Mulai lakukan kompresi dada dengan lengan tetap lurus. Pakai kekuatan bahu saat melakukan CPR.
- Lakukan pijat jantung dengan kecepatan 100-120 kali per menit dengan kedalaman 3-5 cm. Ulangi tindakan tersebut sampai bantuan datang.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tanda-tanda Henti Jantung yang Tak Boleh Diabaikan dan Pertolongan Pertamanya"