Stres bisa memicu diabetes (Foto: Shutterstock) |
Stres merupakan kondisi yang wajar dirasakan setiap manusia. Namun, jika tidak ditangani dengan baik dapat memicu diabetes atau peningkatan gula darah dalam tubuh. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut 442 orang di seluruh dunia mengidap diabetes. Diperkirakan 1,5 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit tersebut.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan diabetes. Selain pola makan yang buruk, stres juga bisa menjadi pemicu diabetes. Saat stres, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Sayangnya, hormon tersebut justru membuat insulin lebih sulit bekerja dengan baik, yang dikenal sebagai resistensi insulin.
Jika stres tidak hilang, seseorang akan mengalami hiperglikemia dan membuat berisiko lebih tinggi terkena komplikasi diabetes.
Kondisi ini dapat menyebabkan gula darah naik dan membuat alur pernapasan lebih cepat. Hal tersebut dapat mempengaruhi tubuh, baik dari segi fisik maupun mental dalam jangka panjang.
Apa saja gejala stres?
Stres seringkali tidak disadari dan gejalanya tidak terlihat. Meski demikian, stres dapat mempengaruhi kesehatan mental, perilaku, serta fisik.
Berikut adalah gejala stres yang mempengaruhi fisik:
- Sakit kepala
- Sakit otot atau pegal-pegal
- Tidur terlalu lama atau insomnia
- Selalu merasa tidak enak badan
- Kelelahan
Berikut adalah gejala stress yang mempengaruhi mental:
- demotivasi
- Lebih sensitif
- Depresi
- Merasa cemas
- Pengobatan stres yang memicu diabetes
Diabetes dapat dihindari dengan cara mengelola stres. Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengelola stres:
- Ketahui dan jauhi "trigger"nya
- Olahraga teratur
- Lakukan olahraga yang melibatkan pikiran seperti yoga atau tai chi
- Makan makanan bergizi
- Meditasi
- Konsultasi dengan profesional
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Stres Ternyata Bisa Picu Diabetes, Ini Sebabnya"