Hagia Sophia

06 December 2022

Pemkab Buleleng Pertimbangkan Status KLB Usai 12 Warganya Meninggal Karena Suspek Rabies

Sekda Kabupaten Buleleng Gede Suyasa. Foto: Made Wijaya Kusuma

Sebanyak 12 orang warga di Kabupaten Buleleng, Bali meninggal dunia dengan status suspek rabies sepanjang periode bulan Januari-November 2022. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng saat ini tengah mempertimbangkan penetapan status kejadian luar biasa (KLB) akibat tingginya kasus kematian akibat suspek rabies.

Terakhir kasus kematian akibat gigitan anjing rabies terjadi pada salah seorang warga bernama Komang Suastika (35) di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Senin (28/11/2022) lalu.

Sekda Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan bahwa selama ini pemerintah telah menyampaikan surat edaran kepada masyarakat. Dalam hal ikut serta mengendalikan kasus rabies.

Kemudian atas jumlah kasus, pihaknya juga akan mempertimbangkan untuk menetapkan status KLB pada kasus gigitan HPR di Buleleng. Namun demikian terlebih dahulu pihaknya akan melihat apakah kondisi Buleleng saat ini masuk kriteria KLB atau tidak.

"Selama ini kami sudah bersurat lewat bupati untuk ikut serta mengendalikan rabies, kalau untuk status itu kami akan melihat dulu kriteria. Kami nanti akan segera rapatkan apakah Buleleng masuk kriteria, jadi harus lihat dulu kondisi aktualnya, supaya tidak opini menjadi produk hukum," kata Sekda Kabupaten Buleleng Gede Suyasa, Senin (5/12/2022).

Lantut Suyasa meminta bagi warga yang memperoleh gigitan hewan penular rabies (HPR) agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis serta memperoleh vaksin anti rabies (VAR). Menurutnya pemerintah sudah menyediakan VAR di masing-masing rabies center baik itu Puskesmas maupun Rumah Sakit Pemerintah.

Di mana pengadaan VAR di Buleleng hingga kini telah mencapai sebanyak sekitar 7000 vial VAR. "Edukasi harus ditekankan dalam hal ini, siapapun yang digigit anjing, kucing, kera, atau sejenisnya itu minta VAR, kalau sudah minta VAR, itu peluang untuk tidak kena rabies tinggi. Jadi kesadaran masyarakat yang harus ditingkatkan," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya empat orang warga di Kabupaten Buleleng meninggal dunia digigit anjing rabies sepanjang November 2022. Sementara jika dihitung pada periode Januari-November 2022 tercatat sebanyak 12 korban meninggal dengan status suspek rabies.























Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul "Kasus Kematian Rabies Tinggi, Pemkab Buleleng Siap-siap Status KLB"