Hagia Sophia

22 August 2023

Terkait Tanaman Hias untuk Tangkal Polusi

Foto: Getty Images/iStockphoto/Inna Luzan

Beragam cara diupayakan untuk mengatasi permasalah polusi udara di Jabodetabek yang kini ugal-ugalan. Lantas sebenarnya, adakah langkah yang bisa dilakukan untuk membantu membersihkan udara dan mencegah risiko gangguan pernapasan? Salah satu yang kerap menjadi pertanyaan, bisakah tanaman membantu membersihkan udara?

Menjawab itu, dokter spesialis paru sekaligus Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof dr Tjandra Y Aditama, SpP bercermin pada salah satu metode yang diterapkan di New Delhi, India, sebagai tindakan nyata di lapangan untuk mengatasi penyebab polusi udara. Tak lain, dengan memperbanyak penempatan pot-pot tanaman di lokasi rawan kemacetan.

"Pada waktu saya masih tinggal di New Delhi misalnya, bahkan pernah ada pembatasan kegiatan bangun gedung yang menimbulkan debu. Juga waktu saya di India maka memang ketat bahwa semua mobil harus diperiksa polusi knalpotnya," jelas Prof Tjandra dalam keterangan diterima detikcom, Senin (21/8/2023).

"Selain itu, di New Delhi di berbagai perempatan besar (yang macet) di tempatkan pot-pot tanaman, bahkan dalam bentuk semacam dinding berdiri dengan berbagai pot," imbuhnya.

Dikutip dari Insider, pohon dan tumbuhan memang bekerja layaknya pabrik penghasil oksigen yang membersihkan udara, menyerap karbon dioksida, dan memasok oksigen bagi hewan dan manusia untuk bernapas. Udara tercemar mengandung partikel, bau, dan gas berbahaya seperti nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan amonia. Polutan ini mengendap di daun pohon dan tumbuhan. Daun dan permukaan tanaman menyerap polutan ini dan melalui stomata (pori-pori) dan menyaring zat berbahaya ini dari udara.

Pohon juga memerangkap panas dan mengurangi gas rumah kaca di atmosfer, mengurangi tingkat ozon di permukaan tanah dan memperkaya udara di sekitar kita dengan oksigen yang memberi kehidupan.

Lebih lanjut Prof Tjandra menjelaskan, setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan masyarakat dalam menghadapi kualitas udara yang buruk. Pertama, yakni dengan membatasi aktivitas fisik khususnya di daerah dengan polusi udara yang tinggi. Di antaranya, jalanan macet.

"Ada juga pertanyaan tentang masker. Tentu masker tidak sepenuhnya dapat mencegah polutan udara masuk ke paru, tetapi setidaknya dapat membantu, selain juga mencegah penularan penyakit lain," terang Prof Tjandra.

"Kedua, untuk warga masyarakat yang punya penyakit kronik pernapasan dan lain-lain maka kalau memang selama ini ada obat yang harus rutin dikonsumsi maka ingatlah untuk mengkonsumsinya sesuai aturan yang ada," imbuhnya.

Sembari Prof Tjandra menambahkan, jika terjadi perburukan kondisi dan ada keluhan tambahan seperti serangan asma, segera konsultasi ke petugas kesehatan. Atau setidaknya, gunakan obat yang memang sudah dianjurkan untuk mengatasi perburukan keluhan tersebut.

"Ketiga, dengan sedang adanya polutan di udara maka jangan tambah polusi lain masuk ke paru dan saluran napas kita, seperti janganlah merokok dan jangan membakar, serta upayakan jangan melakukan kegiatan yang menambah polusi udara di sekitar kita," pungkas Prof Tjandra.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Paru Ceritakan Efek Tanaman Hias Hempaskan Polusi Udara di Delhi"