Paru-paru atlet MMA ini diangkat sebelah gegara menggunakan vape. (Foto: Kennedy News) |
Bahaya rokok elektrik atau vape seringkali diacuhkan oleh sebagian orang karena menganggapnya lebih 'aman' daripada rokok konvensional. Padahal efek vape sama menghancurkannya bagi paru-paru.
Bahkan mereka yang muda dan sehat tidak 'aman' dari vape. Seorang pegiat kebugaran dan atlet MMA harus rela paru-parunya diangkat sebelah karena kebiasaan ngevape.
"Itu benar-benar menakutkan karena saya merasa telah melakukannya sendiri.Sudah bertahun-tahun saya tidak merawat paru-paru saya sebagaimana seharusnya dirawat," kata Sean Tobin dikutip dari NYPost.
"Kardio saya sangat bagus. Saya sangat sehat dan seharusnya saya tidak mulai vaping," lanjutnya.
Pria berusia 20 tahun ini mengatakan mulai vaping sejak tahun 2018. Rokok elektrik itu bak tak pernah lepas dari tangannya.
Di puncak kecanduannya, Tobin mengklaim dia menggunakan satu pena vape sekali pakai 5.000 kepulan per minggu.
Terlepas dari kebiasaannya yang tidak sehat, dia tidak pernah mengira akan mengalami efek buruk karena pengabdiannya pada kebugaran. Dia dilaporkan pergi ke gym hingga tujuh kali seminggu dan merupakan praktisi seni bela diri campuran yang setia.
Sayangnya, Tobin terbukti salah ketika mengalami rasa sakit yang menusuk saat dalam perjalanan ke pekerjaannya sebagai magang tukang listrik di Tilton pada 20 Juli lalu.
"Ketika saya masuk ke dalam van [untuk bekerja pada 20 Juli], rasanya seperti otot di punggung saya tertarik," ucapnya.
Awalnya mengira dia menderita pneumonia, Tobin akhirnya mengunjungi pusat perawatan darurat setelah gejalanya memburuk sepanjang hari.
X-ray berikutnya mengungkapkan tingkat kerusakan parah di paru-parunya.
"Ahli radiologi membaca laporan saya, dan mereka memberi tahu saya bahwa paru-paru saya kolaps," kata Tobin, yang dipindahkan ke Rumah Sakit Concord New Hampshire, di mana mereka memastikan bahwa kerusakan itu disebabkan oleh vaping.
Dokter membuat sayatan di antara tulang rusuknya dan memasukkan selang dengan tujuan mengeluarkan udara yang terperangkap yang menghancurkan paru-paru dan dadanya.
Ketika lubang tidak menutup setelah dua hari, dokter tidak punya pilihan selain melakukan operasi. Sebelum prosedur, ahli bedah melengkapi rongga dada Tobin dengan kamera, yang mengungkapkan bahwa organnya dipenuhi bintik-bintik hitam.
Dokter memastikan bahwa itu adalah endapan karbon di paru-paru.
"Itu adalah hal yang menakutkan untuk dilihat. Saat saya melihatnya, saya menjadi sangat kesal pada diri saya sendiri. Saya sangat sedih dan berpikir, 'Sial, saya melakukan ini pada paru-paru saya sendiri.'," ungkapnya.
Untuk memperbaiki kerusakannya, ahli bedah terpaksa memotong sebagian kecil bagian atas paru-parunya dan menjepitnya kembali.
Mereka kemudian menempelkan organ yang terkena ke dinding dadanya agar tidak roboh lagi. Tobin keluar dari rumah sakit pada tanggal 27 Juli dan telah menjalani masa pemulihan selama sebulan sebelum dia dapat kembali ke rutinitas normalnya.
"Saya seorang petarung MMA dan sangat takut bahwa saya tidak dapat berlatih lagi untuk itu," katanya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ngeri! Pengakuan Atlet MMA yang Paru-parunya Harus Dipotong gegara Ngevape"