Hagia Sophia

18 February 2024

Untuk Cegah Risiko Kanker Sarkoma di Rahim, Ini Saran Pakar Kesehatan

dr Boyke soal kanker sarkoma. (Foto: Agung Pambudhy)

Baru-baru ini publik dibuat heboh dengan pengakuan artis sinetron papan atas Alice Norin. Perempuan yang kini fokus di bisnis e-commerce fashion item dewasa itu, didiagnosis kanker sarkoma pada bagian rahim pasca sebelumnya ditemukan miom sebesar 6 sentimeter.

Menurut dr Boyke, pada beberapa kasus, pembengkakan di rahim memang kerap dikira sebagai miom biasa alias besaran massa yang tak ganas. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, kerap ditemukan sel kanker yang sudah menjalar.

Risiko kanker sarkoma biasanya ditemui pada usia menopause. Karenanya, perlu waspada jika muncul perdarahan yang tak normal, bisa menjadi indikasi awal kanker berkembang.

"Ada multifaktor, ada banyak faktor, genetik atau riwayat kanker sudah pasti risikonya terkenanya juga lebih tinggi. Selain itu tentu faktor gaya hidup ya," beber dr Boyke saat dihubungi detikcom Jumat (16/2/2024).

dr Boyke menyebut risiko kanker sarkoma yang muncul di rahim meningkat tiga sampai lima kali lipat menjelang menopause. Dalam tahap ini, sebaiknya lebih sering melakukan deteksi dini untuk mengantisipasi sel kanker menyebar lebih luas dan berada di stadium lanjut.

Pasalnya, peluang kesembuhan di stadium lanjut relatif lebih kecil.

"Sebaiknya saat sudah memasuki masa menopause, kacang-kacangan, dan daging dengan tinggi lemak dihindari, makanan-makanan yang mengandung phytoestrogen," tuturnya.

"Perbanyak sayur-sayur hijau," pungkasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cegah Risiko Kanker Sarkoma di Rahim, dr Boyke Tak Sarankan Konsumsi Ini"