Hagia Sophia

18 February 2024

Masih Tetap Stroke Walau Sudah Minum Obat? Mungkin Ini Penyebabnya

Foto: Thinkstock

Tidak sedikit pasien stroke yang kembali mengalami kekambuhan padahal rutin melakukan perawatan dan meminum obat. Menurut dokter spesialis saraf Dr dr Valentinus Besin SpN, hal ini kemungkinan besar berkaitan dengan variasi genetik masing-masing orang.

Tidak semua obat memiliki efektivitas yang sama di setiap orang. dr Valentinus juga sempat menangani kasus pasien stroke yang rupanya memiliki masalah di metabolisme, sehingga tidak cuma bisa diobati dengan obat yang selama ini dikonsumsi.

"Ternyata metabolismenya nggak bagus, bukan karena nggak minum obat pengencer," beber dia menyoroti perlunya pengobatan presisi, dalam sesi perbincangan Prodia Genomics, di JW Marriot, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2024).

"Padahal sebelumnya dilihat, faktor risikonya aman, tidak ada gangguan di jantung," lanjut dia.

dr Valentinus menyebut pemeriksaan genomik bisa menunjukkan seberapa baik kemungkinan respons obat pada masing-masing orang, sehingga pengobatan bisa dilakukan secara tepat. Dikenal dengan farmakogenomik.

Seiring dengan perkembangan pemanfaatan teknologi, pemeriksaan genomik ini juga diyakini bisa memangkas pembiayaan penyakit menjadi lebih rendah. Menghindari pengobatan berulang di kemudian hari akibat temuan resisten obat atau gangguan di metabolisme.

"Intinya nggak bisa disamaratakan seperti dulu, kalau pasien datang obat terapi tindakannya sama. Sekarang berbeda, karena ada faktor genetik, risikonya kompleks, berbeda-beda. Karena itulah perlu pengobatan presisi, sebelum Anda mendapatkan diagnosis," sambungnya.

"Agar bisa tahu obat ini cocok atau tidak," pungkasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Stroke Kambuh Terus Meski Rutin Minum Obat? Bisa Jadi Ini Pemicunya"