Foto: Getty Images/iStockphoto/kuppa_rock |
Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebagian orang suka menyantap nasi yang baru matang dan masih panas, sementara lainnya lebih pilih nasi yang sudah agak dingin.
Mereka yang makan nasi dingin percaya bahwa nasi baru dimasak bisa menaikkan kadar gula darah. Selain itu, nasi panas juga memiliki indeks glikemik yang tinggi sehingga tidak aman bagi pengidap diabetes. Namun, benarkah demikian?
Spesialis gizi klinik dr Titi Sekarindah, SpGK, membenarkan nasi putih baru matang yang masih panas memiliki indeks glikemik lebih tinggi dibanding nasi dingin. Dan ia menyarankan agar makan saat nasi sudah agak dingin.
"Kalau bisa jangan terlalu panas. Karena dari penelitian, nasi yang panas indeks glikemiknya lebih tinggi dari nasi dingin. Kalau memang hanya bisa makan nasi putih ya nggak apa-apa, tapi harus bareng dengan sayuran yang banyak," jelas dr Titi, dikutip dari catatan detikcom.
Nasi dengan indeks glikemik tinggi, artinya nasi tersebut diproses secara cepat oleh tubuh dan menyebabkan kadar gula darah naik.
Sedangkan nasi dingin dengan indeks glikemik rendah dapat bantu mengontrol gula darah sehingga lebih stabil. Hal ini lantaran retrogradasi terjadi selama proses pendinginan, sehingga pati yang mudah dicerna diubah menjadi pati resisten.
Dilansir Healthline, pati resisten lebih lambat dicerna oleh tubuh. Hasilnya, jenis pati ini bisa menyeimbangkan penyerapan karbohidrat lain untuk menstabilkan gula darah.
Meski pati resisten lebih sulit diurai tapi bakteri di usus dapat memfermentasinya. Sehingga ia bertindak sebagai prebiotik yang kemungkinan tidak membahayakan tubuh.
Benarkah Nasi Dingin Lebih Aman bagi Pengidap Diabetes?
Merujuk pada penjelasan dalam laman Insider, nasi yang didinginkan sebelum dimakan lebih aman bagi penyandang diabetes karena bantu mencegah lonjakan gula darah.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Nutrition and Diabetes, mengkonsumsi nasi yang dipanaskan kembali dibandingkan nasi yang baru matang dapat memperlambat lonjakan gula darah pada pengidap diabetes.
Hasil penelitiannya menemukan bahwa pasien diabetes (peserta penelitian) yang makan nasi didinginkan 24 jam di lemari es lalu dipanaskan ulang, kadar gula darah mereka lebih stabil secara signifikan. Peningkatan gula darahnya lebih sedikit daripada peserta yang mengkonsumsi nasi baru dimasak dan masih panas.
Studi lain pada 2015 yang dilakukan pada orang tanpa diabetes menunjukkan hasil serupa, yakni nasi dingin hanya menyebabkan lonjakan gula darah yang lebih sedikit.
Ahli gizi Rhiannon Lambert memaparkan, "Jika orang ingin menghilangkan lemak tubuh dan menyeimbangkan kadar gula darahnya, atau jika ingin meningkatkan produktivitas dan menghindari penurunan berat badan di sore hari, akan bermanfaat jika coba mengkonsumsi lebih banyak pati resisten."
Dengan begitu, nasi dingin lebih aman bagi pengidap diabetes. Nasi dingin di sini adalah nasi yang disimpan di lemari es terlebih dahulu selama 24 jam lalu dipanaskan kembali ketika hendak dimakan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Benarkah Nasi Dingin Lebih Rendah Gula Dibanding Nasi Panas Baru Matang?"