Hagia Sophia

14 March 2025

Benarkah Operasi di Hari Jumat Lebih Berisiko Buat Pasien?

Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb

Pasien yang menjalani operasi di akhir pekan disebut lebih berisiko mengalami komplikasi dan kematian dibandingkan hari-hari lainnya.

Dalam jurnal yang dipublikasikan baru-baru ini di JAMA Network Open, peneliti menuliskan di antara orang dewasa yang menjalani prosedur pembedahan, kemungkinan hasil pascaoperasi yang merugikan, termasuk kematian, rawat inap ulang, dan komplikasi dalam jangka pendek dan panjang, meningkat sebesar 5 persen untuk pasien yang menjalani pembedahan sebelum akhir pekan.

"Efek akhir pekan ini terlihat di berbagai subspesialisasi, khususnya di antara pasien yang menjalani operasi elektif," tulis jurnal tersebut dikutip dari IFL Science, Selasa (11/3/2025).

Kesimpulan ini diambil dari kumpulan data yang sangat besar: penelitian ini mengikuti hampir 430.000 pasien di Ontario, Kanada, yang menjalani salah satu dari 25 prosedur bedah umum pada hari Senin atau Jumat antara tahun 2007 dan 2019.

Namun, bukan hanya ukuran sampel yang membuat perbedaan. Dalam upaya untuk mengurai hasil yang berpotensi bertentangan dari penyelidikan sebelumnya, tim tersebut melakukan penelitian secara mendalam dan menyeluruh.

"Kami mempelajari prosedur elektif dan darurat, menganalisis kontribusi spesifik faktor dokter (seperti usia, pengalaman, dll.), dan melihat hasil jangka pendek (30 hari), jangka menengah (90 hari), dan jangka panjang (1 tahun) pada efek akhir pekan," kata Vatsala Mundra, seorang peneliti klinis di Houston Methodist Urology dan salah satu penulis studi tersebut.

Hasilnya: operasi pada hari Jumat tampaknya lebih berisiko daripada hari lainnya. Beberapa di antaranya menghasilkan perbedaan hasil yang cukup mencolok: di Belanda, misalnya, sebuah studi tahun 2015 menemukan peningkatan 20 persen dalam mortalitas 30 hari untuk pasien yang menjalani operasi pada hari Jumat daripada hari Senin.

Selain itu meta-analisis tahun 2018 terhadap lebih dari 8 juta pasien di seluruh dunia menemukan risiko yang lebih tinggi, menemukan operasi hari Jumat menjadi 24 persen lebih mematikan daripada hari Senin.

Semua itu menimbulkan pertanyaan penting: mengapa bisa terjadi?

Menurut para peneliti, dalam sebuah studi yang mengukur jumlah staf angkatan kerja, jumlah semua anggota staf (dokter, perawat, dan staf klinis lainnya) terbukti menurun tajam selama akhir pekan. Hal tersebut bisa berkontribusi dalam mekanisme kegagalan penyelamatan.

Artinya, tim akhir pekan yang kekurangan staf bisa jadi kurang mungkin mendeteksi dan bertindak atas komplikasi akut di awal perkembangannya, yang menyebabkan tingkat komplikasi yang lebih tinggi bagi pasien.

"Penting bagi sistem perawatan kesehatan untuk menilai bagaimana fenomena ini dapat memengaruhi praktik mereka untuk memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang sangat baik, terlepas dari harinya," beber peneliti.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Peneliti Temukan Operasi di Hari Jumat Lebih Berisiko Buat Pasien, Kok Bisa?"