![]() |
Foto: Thinkstock |
Phoebe O'Shaughnessy, seorang wanita di Inggris mengalami stroke di usia 21 tahun. Akibatnya, ia sampai kehilangan kemampuan untuk berbicara dan berjalan.
Awalnya, Phoebe hanya mengeluhkan sakit kepala selama empat hari pada April 2024. Sakit kepala itu tiba-tiba muncul dan tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya.
"Pada hari keempat, saya tidak dapat menelan obat apapun karena rasa sakitnya dan meminta ibu saya untuk segera pergi ke rumah sakit. Di sana, tim medis melakukan pemeriksaan saraf kranial dan memantau kambuhnya kolitis saya. Setelah itu, saya tidak ingat apa-apa lagi," bebernya, dikutip dari Mirror UK.
Ia dirawat di Rumah Sakit Maidstone, Kent, Inggris. Saat tersadar, Phoebe tidak bisa berbicara dan mengalami kejang tanpa sebab.
"Saat bangun, saya tidak bisa berbicara atau berjalan, dan sisi kanan wajah saya mulai melemah," sambungnya.
Setelah serangkaian pemeriksaan, Phoebe didiagnosis mengalami trombosis sinus vena serebral (CVST). Itu merupakan jenis stroke langka yang disebabkan oleh bekuan darah di sinus vena otak.
Stroke adalah penyakit yang dapat terjadi pada orang dari semua kelompok usia. Orang dewasa muda dapat mengalami stroke karena berbagai faktor, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, hingga diabetes.
Dikutip dari Stanford Health Care, pada kelompok usia yang lebih tua, stroke paling sering disebabkan oleh aterosklerosis atau plak yang mengandung kolesterol yang mengeras di arteri dan mengganggu aliran darah.
Pada orang usia muda, faktor risiko seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan kebiasaan merokok dapat menyebabkan aterosklerosis. Kondisi jantung dan hematologi tertentu juga perlu dipertimbangkan.
Beberapa obat, infeksi, dan kondisi peradangan juga dapat menyebabkan stroke pada orang muda. Beberapa penyebab stroke pada orang muda mungkin dipengaruhi oleh faktor genetik. Pada 25-35 persen orang muda, penyebab pasti stroke tidak dapat diidentifikasi.
Gejala stroke yang paling umum termasuk kehilangan kemampuan bicara, wajah terkulai, dan kelemahan pada satu sisi tubuh. Tanda-tanda itu dapat dialami orang muda atau kelompok yang lebih tua.
Gejala lainnya bisa berupa kehilangan penglihatan, penglihatan ganda, bicara tidak jelas, pusing, atau kesulitan berjalan. Mengidentifikasi stroke sebagai penyebab gejala-gejala ini sering kali tertunda, karena kurangnya kesadaran bahwa stroke dapat terjadi pada seseorang di rentang usia yang lebih muda ini.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Curhat Wanita Kena Stroke di Umur 21, Berawal dari Sakit Kepala Tak Sembuh"