Hagia Sophia

21 June 2025

Ditemukan Batu Bulat Besar di Panggul Pasien, Ini Keluhan Awalnya

Batu kandung kemih yang ditemukan di dalam tubuh pria berusia 32 tahun. (Foto: Urology Case Reports)

Seorang pria berusia 32 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan urinenya selalu menetes atau inkontinensia urine selama satu bulan. Diikuti oleh retensi urine akut selama tiga hari.

Dikutip dari Urology Case Reports, pasien juga melaporkan hematuria, yakni kondisi medis yang ditandai dengan adanya darah dalam urine. Selain itu, ia juga mengeluhkan sensasi nyeri atau rasa terbakar, menyengat, atau gatal pada uretra atau meatus uretra.

Pasien memiliki riwayat nyeri perut bagian bawah yang hilang timbul. Ia juga mengonsumsi ganja untuk meredakan rasa nyerinya untuk sementara.

Diketahui, ia berasal dari sosial ekonomi rendah yang membuat akses untuk mendapat air minum bersih yang terbatas. Nutrisi tubuhnya juga tidak tercukupi, yang mungkin berkontribusi terhadap pembentukan batu kandung kemih.

Pada pemeriksaan fisik, pasien tampak kurus kering. Bahkan, massa yang keras di area perutnya itu teraba di daerah hipogastrik.

Dari pemeriksaan CT scan, terlihat adanya batu bulat besar di panggul pasien. Tes darah rutin juga menunjukkan adanya kadar urea dan kreatinin serum di ambang batas, sehingga pasien harus segera dioperasi.

Proses Pembedahan

Selama perawatan, pasien menjalani sistolitotomi suprapubik, prosedur yang melibatkan sayatan garis tengah di atas simfisis pubis. Saat membuka kandung kemihnya, terlihat batu besar berwarna cokelat yang keras menempati seluruh kandung kemihnya.

Untuk bisa dikeluarkan, batu tersebut dihancurkan dengan palu dan pahat. Semua pecahannya itu dikeluarkan tim medis dengan hati-hati.

Kandung kemih pasien dijahit dan dipasangkan kateter. Lapisan perut dan sayatan pasca operasi itu ditutup.

Kondisi Pasien Pasca Operasi

Beruntungnya, operasi berjalan dengan lancar. Pasien mulai buang air kecil secara normal, dan kadar urea serta kreatinin serum kembali normal.

Kateter uretra dilepas pada hari keempat pascaoperasi dan diperbolehkan pulang pada hari ke-6. Tetapi, kateter itu juga dimasukkan lagi selama lima hari setelahnya untuk memastikan penyembuhan yang tepat pada lokasi sistostomi suprapubik.

"Perawatan pascaoperasi standar ini sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti infeksi luka atau kebocoran kandung kemih. Hasilnya baik," tulis para ahli.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Penampakan Batu Kandung Kemih Seberat 900 gram, Ketahuan usai Ngeluh Pipis Berdarah"