Hagia Sophia

30 November 2025

Ginjal Pria Ini Rusak Parah Akibat Kebanyakan Konsumsi Minuman Energi

Foto ilustrasi: Getty Images/tongpatong

Seorang pria berusia 21 tahun di Turki harus dirawat di rumah sakit karena kebiasaannya mengonsumsi minuman berenergi. Ia didiagnosis mengalami penyakit ginjal akut stadium tiga.

Sebelumnya, pria yang tidak disebutkan identitasnya itu mengonsumsi delapan gelas minuman berenergi tiap hari selama sebulan untuk persiapan lomba lari.

Ketika sampai di IGD rumah sakit, ia mengeluhkan mual dan muntah sejak sehari sebelumnya. Riwayat kesehatannya dinilai baik, karena ia tidak merokok, tidak obesitas, dan tidak memiliki penyakit kronis.

Namun, hasil tes darah menunjukkan kondisi yang sebaliknya. Kadar kreatinin atau penanda fungsi ginjalnya melonjak hingga lima kali lipat dari batas normal. Kadar fosfornya juga tiga kali lebih tinggi.

Kondisi ini mengindikasikan ginjal yang gagal menyaring limbah dengan baik. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu gangguan organ vital, serangan jantung, hingga stroke.

Kepada dokter, pria itu mengaku rutin minum sekitar dua liter minuman energi setiap hari. Kebiasaan itu yang diduga kuat menjadi pemicu cedera gagal ginjal akut atau acute kidney injury (AKI).

Pada dokter menuliskan temuan tersebut dalam sebuah laporan kasus.

Bahaya Konsumsi Minuman Energi Berlebihan

Dikutip dari Daily Mail, minuman berenergi umumnya mengandung kafein, vitamin B, gula atau pemanis buatan, serta aditif seperti taurin dan guarana. Dalam satu kaleng kecil minuman energi biasanya mengandung sekitar 80 mg kafein, yang setara dengan segelas kopi.

Jika pasien tersebut minum delapan kaleng per hari, total kafeinnya mencapai 640 mg. Ini melewati batas aman konsumsi kafein menurut badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA), yaitu 400 mg per hari.

Penelitian menunjukkan konsumsi kafein di atas 500 mg per hari dapat meningkatkan risiko batu ginjal. Tekanan darah yang naik akibat stimulasi kafein juga memberi beban ekstra pada ginjal.

Dokter juga menemukan pasien tersebut setidaknya pernah mengonsumsi minuman energi dengan kadar kafein 150 mg per liter dan taurin 800 mg per liter. Kombinasi dalam jumlah besar ini dianggap menjadi penyebab kuat kerusakan ginjal yang dialaminya.

Taurin dalam dosis kecil sebenarnya aman. Tetapi, dalam kadar tinggi zat ini dapat memicu muntah, sakit perut, pusing, hingga dehidrasi. Jika dikombinasikan dengan kafein, risikonya terhadap ginjal meningkat, meski penelitian soal ini masih terbatas.

Pulih Setelah Berhenti Total Konsumsi Minuman Energi

Pasien langsung menghentikan konsumsi minuman energi dan menjalani pemantauan intensif di klinik ginjal. Dokter menekankan langkah pertama dan paling penting dalam menangani AKI akibat minuman energi adalah berhenti mengonsumsi sepenuhnya.

Kadar kreatinin di dalam tubuhnya mulai membaik dalam 16 hari. Ia tidak memerlukan dialisis atau cuci darah dan tidak mengalami kerusakan jangka panjang.

Selama dua tahun pemantauan, fungsi ginjalnya tetap normal.

Kasus ini kembali menyoroti risiko konsumsi minuman energi berlebihan, terutama pada anak muda. Survei menunjukkan sekitar 30-50 persen remaja berusia 12-17 tahun rutin meminumnya, dan 1 dari 3 orang dewasa di Amerika pernah mengonsumsinya.

Ahli menegaskan, efek stimulasi mungkin terasa instan. Tetapi, beban yang ditinggalkan pada ginjal jauh lebih besar dari yang disadari banyak orang.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ginjal Pria 21 Tahun Rusak Parah gegara Konsumsi Minuman Energi 8 Gelas Per Hari"